Mohon tunggu...
Muntadhirotul jannah
Muntadhirotul jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Happiness is the first, Faith is the main

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masa Belajar Anak Diusia Dini

19 November 2023   11:14 Diperbarui: 19 November 2023   11:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran  prasekolah merupakan  tahapan  penting  dalam perkembangan anak. Anak  pada  usia ini  mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan kemampuan menyerap informasi dengan cepat. Oleh karena itu , penting  untuk memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan tahap perkembangan  anak. Pendekatan  yang komprehensif  dan  fleksibel  dalam memberikan pengalaman belajar yang beragam berdasarkan kebutuhan anak adalah kunci untuk menciptakan landasan yang  kuat bagi tumbuh kembangnya.                  

Menurut erik erikson yang merupakan seorang psikoanalis, menganggap bahwa tahap-tahap dalam perkembangan psikososial dalam kehidupan anak begitu penting. Anak-anak pada usia dini mengalami tahap inisiatif versusu rasa berslah. 

Anak-anak belajar mengambil inisiatif dalam aktivitas mereka dan memahami batasan melalui pengalaman interkasi dengan lingkungan sekitarnya. Jadi perlu dimiliki oleh orang tua tentang pemahaman mendalam tentang perkembangan anak, termasuk kebutuhan individu, preferensi belajar, dan lingkungan yang mendukung. pendekatan yang holistik dan fleksibel dalam memberikan pengalaman belajar yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan anak adalah kunci untuk menciptakan dasar yang kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Interaksi sosial merupakan suatu hal yang perlu diterapkan sejak dini agar melatih karakter anak hingga dewasa nanti. dengan interaksi dapat membantu anak menghubungkan reaksi tehadap orang-orang disekitar.  tentu dengan interaksi satu sama lain dapat meningkatkan dan membangun cemistry dengan baik antar sesama. seperti yang dicetuskan hurlock.

Menurut hurlock (1998) factor mempengaruhi perkembangan sosial anak yaitu:

Keluarga, keluarga merupakan sebuah hubungan yang tidak bisa dihindari. keluarga merupakan tempat pertama seorang anak melakuakn interaksi dan membangun cemistry. Jumlah saudara, tentu jumlah anak dalam sebuah keluarga dapat mempengaruhi proses dan jumlah sebuah interaksi dalam keluarga. Urutan kelahiran, urutan anak dalam keluarga menjadikan tuntutan seorang anak berinteraksi untuk membuat dan memperlakukan satu sama lain. 

Perlakuan keluarga, perlakuan keluarga adalah hal yang paling mempengaruhi. karena apa yang dilakukan dan perlakuan mereka kepada sang anak kebanyakan menciptaka karakter anak menjadi lebih menduakan kemauannya dan insecure. Harapan orangtua, terkadang orangtua memang tidak secara langsung meginginkan atau menuntut anaknya seperti ini dan harus seperti itu. namun terkadang seorang anak tertekan dan merasa punya tanggungjawab akan hal tersebut.

karakteristik interaksi sosial:

Interaksi antara individu dan individu, interaksi ini membutuhkan teman untuk mewujudkan dan mengalami interaksi. dimana dengan orang tersebut sorang anak dapat menggerakkakn tubuh dan mengeluarkan suara dari mulutnya. dengan bantuan tersebut mereka dapat berkomunikasi satu sama lain. Individu dengan kelompok, interaksi ini memiliki dua orang atau lebih untuk berinteraksi. satu orang menghadapi berbagai orang dengan berbagai alasan tertentu. kelompok dengan kelompok,dalam hal ini dibutuhkan interkasi dengan berbagai orang yang mana satu orang tersebut berada di kelompok dan berinteraksi dengna kelompok banyak.

Bentuk-bentuk interaksi sosial:

Interaksi antar status, interaksi yang memiliki batas tersendiri karena terhalang status. dan dengan keterbatasan tersebut seorang tidak bisa leluasa melakukan interaksi satu sama lain. Interaksi antar kepentingan, yang diman mengharuskan untuk berinteraksi karena tuntutan atas sesuatu. Interaksi antar keluarga, nteraksi yang dilakukan hanya dilakukan dlaam lingkup keluarga. interaksi antar persahabatan, dimana interaksi yang diperlihatkan hanya diperlihatkan disaat bersama sahabatnya saja.

Dengan berbagai macam bentuk yang telah diatas merupakan hal yang yang perlu dipelajari dan diterapkan untuk kedepannya. dengan bentuk-bentuk tersebut bisa dijadikan patokan bagi orangtua untuk membantu menciptakan karakter untuk anak. Bimbinglah anak dengan baik dengan sesuai zamannya. Namun tetap awasi ketat apa saja yang dilakukan sang anak. Dengan siapa dia berinteraksi, berbicara, dan bergaul. Karena dengan memperhatikan tersebut akan menciptakan karakter anak dengan yang diharapkan. Namun jangan dikekang dan dipenuhi tekanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun