Evaluasi merupakan suatu hal yang berada dalam posisi akhir yang merupakan tindakan akhir dari sebuah hasil. evaluasi berasal dari sebuah ukuran yang dinilai lalu diertimbangkan kembali kemudian menghasilkan evaluasi. jadi jika dalam proses belajar evaluasi pembelajran merupakan sebuah kegitan yang mana proses ini sangat penting untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, sekaligus mengidentifikasi keberhasilan metode pengajaran. salah satu contoh evaluasi diadakannya sebuah proses belajar evalusi merupakan sebuah tindakan guna mengukur Tujuan pembelajaran dapat berupa tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran.
Tujuan instruksional umum yang ingin dicapai pada akhir unit atau semester,tujuan kurikuler yang ingin dicapai oleh mata pelajaran yang kita ajarkan, tujuan lembaga seperti perbedaan tujuan kurikulum SD, SMP, SMA dan universitas, serta tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam UUD '45, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam kaitan dengan mata pelajaran bahasa Inggris, tujuan pembelajaran tercermin pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai.
SK dan KD diperinci menjadi keterampilanketerampilan atau perilaku yang dapat diukur yang disebut indikator. Oleh karena pada akhir pembelajaran siswa harus mampu menguasai sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagaimana diperlihatkan dalam indikator, saat kita melakukan pengukuran hasil belajar siswa, indikator-indikator itu juga menjadi rujukan. SK dan KD sebagaimana disebutkan di atas memberi arah bagi proses pembelajaran, mengomunikasikan tujuan pembelajaran kepada pihak lain serta memberikan landasan bagi penilaian belajar siswa. Dalam proses pembelajaran, semua unsur yang terlibat mulai dari ace, siswa, kepala sekolah, penilik, hingga orang tua siswa harus menyadari bahwa proses apa joke yang terjadi di kelas harus dilakukan dalam rangka pencapaian SK dan KD.
Tentunya evaluasi tidak hanya dilakukan dalam prose belajar saja namun dapat diterpakan dalam hal apapun salah satunya seperti musawarah mufakat. sebelum melaksanakan evaluasi tentu harus melalui tahap-tahap berikut: Evaluasi harus menggunakan indikator atau parameter yang dapat diukur secara obyektif untuk menghasilkan data yang dapat dipercaya dan valid, Data yang dikumpulkan harus dapat diandalkan, Objektivitas, Relevansi, Hasil evaluasi harus dapat diterapkan dalam praktik kegiatan sehari-hari untuk meningkatkan efektivitas atau kualitas program/kebijakan, Keterbukaan.
Dengan tujuan memperlancar sebuah evaluasi di sebuah program tertentu. dapat dikutip dari salah satu pendapat robert stake Evaluasi Responsif Pendekatan ini menekankan pada kesesuaian evaluasi dengan kebutuhan, budaya, dan konteks spesifik dari subjek yang dievaluasi. Ilmuwan seperti Robert Stake menekankan pentingnya melibatkan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi untuk memastikan relevansi dan responsivitasnya. Kegiatan evaluasi ini sendiri membutuhkan beberapa kompetensi antara lain:
1) Perencanaan. Sebelum melakukan evaluasi, tentu expert harus mampu merencanakan seperti apa evaluasi yang akan dilakukan. Dengan kebebasan pro dalam merencanakan evaluasi, maka pro berhak menetapkan rencana kegiatan evaluasi yang akan dilakukan. Di tahap ini kemampuan yang harus dimiliki pro dalam mendesain perencanaan evaluasi yakni:
a) menganalisi kebutuhan. b) Merumuskan tujuan. c) Mengusun kisi-kisi. d) Mengembangkan draf instrument. e) Uji coba & analisis. f) Revisi. g) Menyusun instrumen final
2) Pelaksanaan. Kamampuan pro untuk mengimplementasikan evaluasi yang disusun sangat tergantung dengan jenis evaluasi yang dipilih dan tujuan evaluasi itu sendiri. Kemampuan memilih, menerapkan teknik evaluasi, memilih strategi yang tepat dan lain-lain. Di tahap ini tentu perlu dilakukan checking atau melakukan pengawasan secara langsung agar kegiatan evaluasi berjalan sesuai rencana.
3) Pengolahan information. Dari pelaksanaan evaluasi, data-data dikumpulkan, kemudian diolah untuk mencari makna. Kemudian, hasil-hasil tersebut ditafsirkan guna suatu pertimbangan pengambilan keputusan.
4) Pelaporan evaluasi. Setelah mengolah information dan memaknai hasil evaluasi, hasil evaluasi dilaporkan. Pelaporan tersebut bergantung pada jenis evaluasiyang digunakan. Pelaporan inilah bahan untuk menentukan kebijakan.Dalam pelaporannya menggunakan prinsip keterbukaan. Yakni hasil evaluasi didasarkan pada indikator-indikator yang jelas dan bukan manipulasi information.
5) Pemanfaatan hasil evaluasi. Hasil evaluasi tersebut mampu dijadikan bahan untuk umpan balik kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran secara langsung maupun tidak. Pemanfaatan hasil evaluasi ini didasarkan pada tujuan berlangsungnya evaluasi yang telah ditetapkan sebelumnya