Mohon tunggu...
Munisa
Munisa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Tetap Universitas Pembangunan Panca Budi

Saya merupakan seorang dosen dengan latar belakang keilmuan psikogi. saat ini tertarik meneliti dalam hal parenting, pendidikan dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran Berbasis Neurosains Pada Anak Usia Dini Di TK Panca Budi Medan

8 Januari 2025   13:31 Diperbarui: 8 Januari 2025   13:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mendukung terselenggaranya Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universitas Pembangunan Panca Budi telah menjalin kerja sama dengan TK Panca Budi Medan yang merupakan bagian dari Yayasan Prof.Dr.H,Kadirun Yahya. TK Panca Budi merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di kota Medan. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam mengajar dan bekerja sama di bidang penelitian serta pengabdian.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) skema asistensi mengajar ini diikuti oleh 2 orang mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang dibimbing oleh Ibu Munisa, S.Psi.,M.Psi. Hal ini juga disambut baik oleh kepala sekolah Ibu Susiani, S.Pd atas berlangsungnya kerja sama ini.

Anak usia dini berada pada masa emas perkembangan otak, di mana sinapsis terbentuk dengan sangat cepat. Penelitian dalam bidang neurosains menunjukkan bahwa stimulasi yang tepat selama periode ini dapat mendukung perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak. Oleh karena itu, media pembelajaran berbasis neurosains menjadi salah satu pendekatan inovatif untuk mengoptimalkan proses belajar anak usia dini. Neurosains adalah ilmu yang mempelajari sistem saraf, termasuk bagaimana otak memproses informasi, belajar, dan mengingat. Dalam konteks pembelajaran, neurosains memberikan wawasan tentang cara otak anak merespons rangsangan tertentu.

Media pembelajaran berbasis neurosains dirancang untuk mendukung perkembangan otak anak secara optimal. Beberapa karakteristik utamanya adalah sebagai berikut :

  • Interaktif: Media yang memungkinkan anak berpartisipasi aktif, seperti permainan edukatif atau simulasi, membantu memperkuat keterlibatan kognitif.
  • Multisensorik: Melibatkan berbagai indra, seperti penglihatan, pendengaran, dan sentuhan, untuk meningkatkan pengalaman belajar.
  • Berbasis Konteks: Materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak mempermudah pemahaman dan aplikasi.
  • Menyenangkan: Pembelajaran yang dirancang dengan elemen bermain menciptakan suasana positif, sehingga anak merasa termotivasi.

Contoh Media Pembelajaran Berbasis Neurosains antara lain Aplikasi Digital Interaktif, Mainan Edukatif : Mainan yang dirancang untuk merangsang kemampuan motorik dan kognitif, seperti balok susun, puzzle, atau permainan memori), Kegiatan Luar Ruangan: Aktivitas seperti bermain di taman, berkebun, atau eksperimen sains sederhana yang melibatkan eksplorasi langsung. Serta Cerita dan Lagu: Media yang menggunakan cerita interaktif atau lagu dengan gerakan untuk mengajarkan nilai-nilai dan konsep tertentu.

Media pembelajaran berbasis neurosains memberikan peluang besar untuk mendukung perkembangan optimal anak usia dini. Dengan desain yang interaktif, multisensorik, dan menyenangkan, media ini dapat membantu anak belajar dengan cara yang sesuai dengan cara kerja otak mereka. Pendidik dan orang tua perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang merangsang, relevan, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun