Mohon tunggu...
Munirrotul Ngawi
Munirrotul Ngawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Populasi Tikus yang Meresahkan Petani Ngawi

6 Februari 2024   14:45 Diperbarui: 6 Februari 2024   14:50 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Populasi tikus di daerah Ngawi bisa dikategorikan sangat banyak. Sehingga para petani membuat jebakan tikus untuk mengurangi populasi tikus yang ada, agar tidak merusak sawah-sawah mereka. Tapi dikarenakan kurang hati-hati banyak para petani yang meninggal dunia akibat terkena jebakan tikus yang ia pasang sendiri. Kebanyakan para petani Ngawi mengurangi populasi tikus dengan cara memasang jebakan berupa sengatan listrik. Dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) Ngawi sudah mengatakan kepada masyarakat untuk tidak mengenakan sengatan listrik untuk mengurangi populasi tikus. Tapi menurut para petani itu adalah cara yang paling ampuh untuk mengurangi populasi tikus. 

Tercatat ada 43 petani Ngawi yang meninggal akibat sengatan listrik selama setahun ini. Faktor yang menyebabkan membludaknya populasi tikus dikarenakan rantai makanan yang tidak stabil predator  seperti ular yang semakin berkurang. sehingga mengakibatkan populasi tikus menjadi membludak bahkan tercatat selama setahun tikus bisa berkembang ribuan. Hal inilah yang membuat para petani memasang jebakan tikus berupa sengatan listrik. Karena jika tidak ,maka tikus-tikus akan merusak padi-padi para petani sehingga mengganggu hasil panen dan berpengaruh pada ekonomi keluarganya, juga mengalami kerugian.

Pertanyaannya?????

Kira-kira gimana yha caranya agar dapat mengurangi populasi tikus yang membludak, tapi tidak membahayakan orang lain?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun