Mohon tunggu...
Munir Hasan Basri
Munir Hasan Basri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya sudah menikah dengan pendidikan terakhir sarjana elektro ITB, angkatan 84. Profesi sekarang adalah Spiritual Motivation Trainer dan Director perusahaan elektronik terkemuka. Saya concern di bidang pendidikan, edukasi pelanggan dan manajemen pemberdayaan diri.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Service Center Resmi Atau Bengkel Biasa?

11 Mei 2012   01:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang saat AC kita rusak atau tidak dalam performancenya, seperti tidak dingin membuat kita jadi kepanasan. Maka terbayanglah apa yang harus kita perbuat :

1. Mencari tahu telp/alamat Service Center/Bengkel

2. Kekhawatiran biaya yang bisa tinggi atas kerusakan yang terjadi

Untuk itu, Saya menyarankan untuk tidak panik.Dan Jadilah konsumen yang bijak dengan berpikir logis untuk menindaklanjuti tindakan selanjutnya. Jangan terburu-buru memanggil teknisi dan pengen cepat selesai dan langsung membayar.

Kebanyakan kita lebih percaya Service Center Resmi daripada Bengkel biasa, karena alasan resmi adalah Bengkel pemilik merek dari produk.

Service Center Resmi lebih mementingkan pelayanan dan dapat dimintai tanggung jawab sehingga biaya service dan part bisa lebih mahal dibandingkan Bengkel biasa. Terlepas dari itu semua sebagai konsumen yang bijak harus mampu menyeleksi kualitas teknisinya. Hal ini terlihat dari cara kerja, peralatan dan analisanya dengan banyak mengajukan pertanyaan/komunikasi  kepada kita sebagai konsumen. Bila hal terakhir ini tidak dilakukan, maka pelayanan dan kualitas perlu dipertanyakan. Bisa jadi servicenya OK, tapi berakibat kepada biaya yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena kita sebagai konsumen cuek/tidak mau tahu yang membuat kecenderungan teknisi “menaikkan biaya” yang bisa jadi tidak perlu. Hal ini banyak terjadi … bahkan ada merek yang sangat ingin Service Center atau Bengkelnya mau profit dari biaya jasa dan part. Sudah banyak konsumen yang kecewa dengan pelayanan Service Center Resmi, dan ada beberapa orang yang merasa nyaman dengan Bengkel biasa yang terlihat lebih kekeluargaan dan lebih cerdas.

Maka jadilah konsumen yang bijak, dengan ingin tahu produk dan pemeliharaan yang mesti dilakukan sebagai langkah preventif dan menjaga performance produk. Dan bila terjadi kerusakan, banyaklah bertanya/kritis atas analisa kerusakan oleh teknisi agar kita tahu persoalannya dan dapat mengantisipasi tidak terjadi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun