Mohon tunggu...
Munir Hasan Basri
Munir Hasan Basri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya sudah menikah dengan pendidikan terakhir sarjana elektro ITB, angkatan 84. Profesi sekarang adalah Spiritual Motivation Trainer dan Director perusahaan elektronik terkemuka. Saya concern di bidang pendidikan, edukasi pelanggan dan manajemen pemberdayaan diri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendekatlah atau membuka diri

13 April 2012   14:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:39 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sering kali kita mengatakan, "dekatkan diri kita kepada Allah" ....kata dekat bisa dimaknai bahwa kita ini jauh dari Allah. Tapi apakah kita secara nyata memang jauh ? Sebenarnya Allah itu sangat dekat sedekat urat nadi kita. Jadi mengapa kita harus mengatakan mendekatkan diri kepada Allah. ? Coba kita perhatikan ... kita merasa semakin dekat karena kita membuka diri (melepaska diri dari kehidupan yang menutupi kita kepada Allah) sehingga semakin terlihat dan semakin dirasakan kedekatan itu.

Hal yang sama, saat kita takut kepada sesuatu .... Sebenarnya kita tidak takut, tapi hati kita tertutupi sehingga tak mampu melihat apa yang berada dibalik ketakutan (berupa kebaikan/sukses). Maka yang kita lakukan adalah mendekat dengan cara melakukan step by step dan ketakutan itu semakin kecil dan kita pun sudah melihat dan merasakan kebaikan/kesuksesan itu. Mengapa itu terjadi ? Karena telah membuka diri kita untuk menerima kebaikan dari luar sehingga memberanikan kita untuk bertindak dan bertindak.

Mendekat membuat pikiran kita merasa jauh dan berat untuk dilakukan, tapi dengan membuka diri membuat kita menjadi dekat dan mudah untuk melakukannya. Karena membuka diri hanya dengan menyatakan diri kita ingin melihat dan merasakan kebaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun