Mohon tunggu...
mungkin enho
mungkin enho Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang akan selalu setia menjadi kader LKMI-HMI. ingin terus belajar dari sesuatu yang kecil, selalu berharap bisa kembali membangun nilai-nilai persaudaraan yang telah runtuh dari sebuah konseb pragmatisme. Dan berpegang teguh pada dimensi keTuhanan dengan format keislaman yang utuh sebagia ‘Kehadiran’ yang mendahului ‘Kebenaran’,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Indahnya Kasihku

14 Oktober 2010   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seakan kutenggelam

Dalam kerancuan hati

Tanpa ta’ sanggup merontah

Dari sebuah keinginan

Keinginan yang tiada pernah pasti

Keinginan yang tiada henti

Memang kuyakin

Kau takkan pernah meyakini

Betapa indah kasihku

Kuingin engkau membuktikan

Perasaan itu dalam kehidupanku

Saat bulan bersinar

Saat aku menuai

Setetes embun dari jiwaku

Saat engkau tersenyum

Saat bumi kupijak

Saat itulah kucoba meyakinkanmu

Betapa indah kasihku.

***

[caption id="attachment_289945" align="aligncenter" width="300" caption="enho, 14 oktober 2010"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun