Mohon tunggu...
mungkin enho
mungkin enho Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang akan selalu setia menjadi kader LKMI-HMI. ingin terus belajar dari sesuatu yang kecil, selalu berharap bisa kembali membangun nilai-nilai persaudaraan yang telah runtuh dari sebuah konseb pragmatisme. Dan berpegang teguh pada dimensi keTuhanan dengan format keislaman yang utuh sebagia ‘Kehadiran’ yang mendahului ‘Kebenaran’,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sandal Jepit Butut

6 Oktober 2010   13:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:40 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malamini jum’at kliwon, pastinya saya bukan sementara bertapa mencari pesugiahan atau lagi menari-nari diatas kembang tujuh rupa. Malam ini juga bukan malam yang begitu inda, hanya malam ketika saya sendiri terkurung dalam kos-kosan, bermain-main dengan komputer dan jaringan internet yang kadang menjengkelkan. namun malam ini ada yang special ketika sempatmelirikkan mata kedepan pintu. sebuah “sendal jepit buntut “ yang saya beli di sebuah warung pinggiran disekitar jalan MalalayangII Manado Sulsel beberapa bulan yang lalu. Kini terpampang putus tak berdaya.

Sandal jepit yang telah menemani selama beberapa bulan terakhi sempat merambah beberapa pulau di negri pertiwi ini, ketemu dengan Bupati kepulauan raja 4 Papua, merambah pulau kecil di Nabire, bahkan hampir sempat mendaki di Gn Jaya wijaya Abepura Jyapura, Ketemu Bos-bos besar sampai ketemu para Pemulung, nelayan, petani, jalan-jalan bareng sahabat ke Lokon resort Tomohon Manado, ke mol- mol, sampai melakukan berbagai aktifitas kemanusiaan bersama kader LKMI-HMI cabang manado ( pengobatan massal gratis bagi korban bencana banjir, sirkumsisi massal, aksi galang dana untuk sudara2 kita yang ditimpa musibah, pemeriksaan kesehatan gratis ). yang tidakkalah seringnya sandal jepit ini menemani mondar-mandir desekitaran kos dan keluar masuk WC.

Pastinya selama beberapa bulan terakhir, sendal jepit ini talah setia menemani baik senang maupun duka, panas maupun hujan, injak keramik mahal munpun injak tanah berlumpur.

Disore hari tadi, sandal jepit ini berhenti menemani perjalanku dan mengakhiri tugas-tugasnya. sandal jepit sekarang telah siap dimasukan tempat sampah, entah nanti berganti pemilik atau menjadi abu karena di bakar oleh petugas kebersihan tata kota.

Sahabat-sahabatkau.......

Mungkin sebagian besar orang merasa gengsi, merasa ga’ PD, kalau harus menggunakan sandal jepit di tempat-tempat yang penuh dengan keramaian, apalagi kalu orang-orang disekeliling kita menggunakan sandal kulit yang bermerek.

Yach,,, tapi mau bagaiman lagi, tiap manusia diciptakan dengan karakter berbeda. Hanya saja mereka mungkin belum menyadari dan menganggap sepela, padahalbetapa banyak manfaat yang terselip dari sepasang sandal jepit,

Selama ini kita mempunyai kecenderungan untuk “hanya” mengamati hal-hal yang penting dan besar saja, misalnya manusia, jalan raya, mobil, gedung, uang, dan lain sebagainya. Jarang sekali kita melihat hal-hal kecil dan sepele.

Sebagai contoh adalah sandal jepit. Kalau dilihat sepintas, memang, sandal jepit bukanlah berarti apa-apa. Ia hanyalah sebuah benda yang kita kenakan sehari-hari ketika pergi ke tempat yang kurang penting. Pergi ke kamar mandi, pergi ke kebun, pergi membuang sampah, kita kenakan sandal jepit itu. Padahal, kalau kita mau sedikit lebih dalam menghayati sandal jepit ini, ada banyak manfaat yang tersirat di dalamnya. Banyak sekali. Tetapi entah kita yang tidak tahu, atau tidak “mau” tahu, mungkin kita terlalu sibuk untuk memikrkan itu.

Kalu melihat faktanya, pertama: sandal jepit dikenakan HAMPIR SEMUA ORANG di Indonesia kecuali daerah yang masih belum terjamah. namun tidak ada yang alergi dengan sandal jepit. Orang miskin (seperti saya), orang kaya, orang sederhana, orang befoya-foya, semua memakai sandal jepit di suatu saat dalam hidupnya. Tidak masalah meskipun hanya sebentar memakainya. tetapi konteksnya adalah memakai. Malah, ketika kehilangan sandal jepit, orang cenderung merasa risih jika harus menggunakan sandal kulit keluar masuk kamar mandi atau membersihkan pekarangan dengan sandal kulit.

Kedua: desainnya yang sederhana mampu menahan bentuk anatomis kaki yang sedemikian rumit konturnya. Bayangkan, hanya satu pengait di depan dan dua percabangan kecil yang melingkari kaki, mampu menahan beban berat langkah manusia selama berbulan-bulan “luar biasa kan?”.

Ketiga: Luar biasanya lagi, desain ini cocok untuk semua jenis kaki manusia, karena sifat elastisitas dari karet yang mampu beradaptasi dengan bentuk-bentuk baru. Padahal, bisa kita bayangkan, pabrik pembuat sandal jepit tidak memerlukan desainer dan proses perancangan yang rumit ataupun peneliatian yang panjang, namun hanya sedikit ketelitian. Anehnya, semua produk sandal jepit pas di kaki pemakainya.

Keempat: nah kalau yang ini tidak kalah menariknya dari pemanfaatan sandal jepit, kalu dipakai laki-laki , wanita, waria, bahkantomboy tetap menarik dan sesuai. Tidak nampak sedikit keganjilan. Dan masih banyak lagi manfaat dari sandal jepit ini.

***

Selain begitu bayak manfaat dari sandal jepit ternyata ada juga nilai yang bisa kita petik dari keberadaan sandal jepit. Seandainya kita mau mencontoh sandal jepit yang penuh dengan kesederhanaan, pastilah hidup kita akan lebih bahagia. Kita sebagai manusia bisa dicintai semua orang tanpa kecuali. Kita bisa diterima disegala lapisan. Kita bisa memberikan manfaat kepada semua orang meski hanya sebentar.

Kesederhanaan kita akan lebih disukai orang lain. Orang lain tidak suka melihat orang yang berlebih-lebihan. Justru kesederhanaanlah yang akan membawa wibawa. Jika kita maknai sejenak, dan fahami arti kebahagiaan, kita akan menegrti bahwa kebahagiaan ternyata tertanam didalam kesederhanaan.

It’s about choice of life options, and controlling our feel and our mind. For our lifestyle

Beberpa moment bersama sandal jepit yang berhasil di tangkap kamera

Bersama TEMAN KAMPUS , saat sejenak beristirahat dalam perjalanan KETOMOHON.

bersama kader LKMI-HMI di lapangan RESORT, Tomohon Manado

Bersama SAHABAT dipuncak

“POSKO PEDULI”, terjunkelapangan bersama kader LKMI-HMI dalam rangka pengobatan gratis terhadap bencana banjir.

Duduk dan bercanda-ria bersama sang SENIOR dan DOKTER-DOKTER MUDA

Saat-Saat membosankan ketika harus menunggu

AKTIFITAS WAJIB,keluar masuk WC di kos-kosan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun