Ahmad Syarif Hidayat,
Kalau di ingat-ingat dan apa yang masih terekam dalam ingatan pertama bertemu ketika saya sedang berbincang dengan kakak kelas di sore hari di gudep Pramuka waktu SMA. Iya ingatanku tertuju pada saat itu, tidak tau apakah itu ingatan yang sama dengannya. Sejauh ini, itu yang aku ingat pertama bertemu dengannya.
Syarif panggilan akrab kami. Hari ini kita sudah terpisah dengan jarak karena masa SMA sudah berlalu begitu dengan cepat sudah kurang lebih tiga tahun, saya berada di Jambi dan dia merantau di Riau.
Syarif, di hari ini adalah hari kelahirannya bukan? Ingatanku mulai terganggu untuk mengingatnya. Kalau tidak salah 21 tahun sekarang :-D
Jika benar, do'a terbaik dari temanmu ini Rif semoga berkah umur yang sekarang semakin dekat dengan Rabb pemilik kehidupan.
Teringat pula masa-masa perjuangan dahulu di SMA, dan terlintas pernah membaca status kamu di media sosial ketika sudah terlepas dari masa SMA "Idola Pada Masanya" mungkin itu kerinduanmu yang ingin kau ungkapkan. Namun bagiku, kau tetap menjadi idola.
Iya, sampai saat ini aku masih enggan ungkapkan mengungkapkan ini. Tapi kali ini aku berkesempatan untuk menuangkan dalam tulisan ini, tak banyak memang yang dapat aku tuangkan tapi ini aku sahabatmu, temanmu juga saudaramu.
Aku selalu berjuang untuk menjadi seseorang yang paling tidak kuat seperti mu atas segala masalah dan ujian yang ada.
Terlintas teringat seseorang yang menjadi sumber informasi tentang masing-masing dari kita, Apri Syarif dan Saya tempat cerita kita Cici. Yang aku tahu, aku banyak mendapatkan informasi darinya tentang kau Rif...
Informasi itu yang membuat aku menjadi terinspirasi, tergerak ingin menjadi seperti kamu dan ingin menjadi lebih dari kamu...
***
Salam buat anak Rantau
Syarif, Apri dan Cici