Mohon tunggu...
munfiatur rofiah
munfiatur rofiah Mohon Tunggu... -

im psikologist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Stratifikasi Sosial dalam Sosiologi

17 November 2014   19:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:36 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sebuah sistem kesenjangan sosial didasarkan pada hierarkhi kelompok, sosiolog sering menyebutnya dengan STRATIFIKASI, yaitu peringkat terstruktur seluruh kelompok masyarakat orang yang melanggengkan pendapatan ekonomi dan kekuasaan yang tidak setara dengan masyarakat. Pendapatan yang tidak seimbang ini jelas tidak hanya dalam distribusi kekayaan dan pendapatan, tetapi bahkan dalam tingkat kematian yang menyedihkan pada masyarakat miskin. Stratifikasi melibatkan cara-cara generasi untuk meneruskan kesenjangan sosial ke generasi untuk meneruskan kesenjangan sosial ke generasi berikutnya, dan menciptakan kelompok orang yang diatur dlama urutan peringkat dari rendah ke tinggi. Pendapatan (income) merujuk pada gaji dan upah. Sebaliknya, kekayaan (wealth) merujuk pada sebuah istilah khusus yang mencakup semua asset materiil seseorang, termasuk tanah, saham, dan jenis lain kepemilikan.

Sosiolog melihat stratifikasi pada berbagai tingkatan, mulai dari dampaknya terhadap individu sampai pola ketimpangan di seluruh Indonesia. Ada empat sistem stratifikasi dasar. Antara lain : perbudakan, kasta, feodal dan kelas sosial. Untuk memahami sistem ini lebih baik, mungkin perlu meninjau ulang perbedaan antara status yang dicapai dengan status yang terberikan (ascribed status ) adalah posisi sosial yang diberikan kepada seseorang oleh masyarakat tanpa memperhatikan bakat atau ciri unik seseorang. Sebaliknya status yang dicapai ( achieved status) adalah sebagian besar posisi yang diraih seseorang melalui usahanya sendiri. Keduanya berhubungan erat.

Perbudakan adalah salah satu bentuk stratifikasi ekstrim yang menindasyakni, individu yang diperbudak menjadi milik orang lain yang memperlakukan manusia sebagai barang, asam seperti hewan peliharaan atau peralatan rumah tangga. Perbudakan sudah bervariasi dalam cara prakteknya. Di Yunani kuno, sumber utamanya adalah pembajakan dan tawanan perang. Di Amerika Latin dan Amerika Serikat perbudakan adalah status yang terberikan , hambatan rasial dan hukum mencegah pembebasan budak. Beruntungnya, dimasa ini, Universal Declaration of Human Rights mengikat semua anggota PBB untuk melarang segala bentuk perbudakan. Meskipun begitu, lebih banyak orang yang diperbudak pada masa ini daripada dimasa lampau pada setiap titik dalam sejarah dunia. Dibanyak daerah berkembang, buruh yang terikat dalam pekerjaan seumur hidup sungguh terpenjara. Dibeberapa Negara manusia menjadi hak milik. Bentuk perbudakan juga masih ada di Negara di Amerika Serikat dan Eropa; pekerja pendatang dan imigran gelap dipaksa bekerja selama bertahun-tahundibawah kondisi yang mengerikan., baik untuk melunasi utang maupun menghindari untuk diserahkan pada petugas imigrasi .Pada 2007, beberapa orang kaya dari New York didakwa menahan dua wanita Indonesia sebagai budak dirumah mereka selama empat tahun. Kisah mengejutkan itu menunjukkan sebuah goncangan singkat tentang kehidupan orang kaya kepada pembicara surat kabar. ( S. Greenhouse 2007; Skinner 2008)

Kasta adalah peringkat keturunan yang biasanya diatur agama, cenderung tetap, dan tidak bergerak. Keanggotaan kasta adalah status yang terberikan (saat lahir anak-anak otomatis siasumsikan berada pada posisi sama seperti orang tua mereka) setiap kasta didefinisikan cukup tegas, dan para anggotanya dharapkan untuk menikah dalam kasta yang sama.

Sistem kasta umumnya dikaitkan dengan hinduisme di India maupun Negara-negara lain. Istilah kasta juga dapat diterapkan dalam konteks sejarah terakhir diluar india. Misalnya sistem stratifikasi yang ada di amerika serikat dan apartheid Afrika Selatan dari 1948-1990. Dalam kedua kasus, Ras adalah faktor yang menentukan tempat seseorang dalam hierarkhi sosial.

Feodalisme yang termasuk jenis ketiga dari sistem stratifikasi. Feodalisme dikatikan dengan masyarakat feodal pada abad pertengahan (feodalisme) atau estate system. Seperti dalam sistem berbasis perbudakan dan kasta , sebagian besar warisan posisi seseorang ditentukan oleh sistem estat. Para bangsawan mewarisi gelar dan harta beda, para petani dilahirkan untuk menempati hidup tunduk dalam sebuah masyarakat agraris. Pada abad ke-22 , untuk pertama kalinya ada kelompok orang yang kekayaannya tidak bergantung pada kepemilikan tanah datau pertanian, yaitu para pemuka agama yang muncul dengan kelas pedagang dan pengrajin di sebagian wilayah Eropa. Peubahan ekonomi ini memiliki konsekuensi sosial yang mendalam seiring dengan berakhirnya feodalisme dan kemunculan sistem stratifikasi kelas

Selanjutnya adalah sistem kelas sosial (class system) adalah peringkat sosial yang didasarkan pada posisi ekonomi yang dicapai memengaruhi mobilitas sosial. Berbeda dengan perbudakan dan sistem kasta , batas – batas antara sistem kasta tidak jelas definisinya dan satu kelas dapat bergerak dari satu strata atau tingkat dalam masyarakat . meskipun demikian sistem kelas mempertahankan hierarkhi dan pola pembagian kelas yang stabil, dan ditandai oleh ketimpangan distribusi kekayaan dan kekuasaan. Posisi kelas meskipun dicapai , sangat bergantung pada kelurarga dan faktor turunan seperti ras dan etnis.

Sosiolog Daniel Rossides (1997) menggunakan model lima kelas untuk menggambarkan sistem kelas di Amerika Serikat ; Kelas Atas, kelas menengah-atas, kelas menengah-bawah, kelas pekerja, dan kelas bawah. Meskipun batas penengah kelas dan modelnya tidak begitu tegas seperti perpecahan antara kasta , anggota dari 5 itu berbeda secara signifikan lebih dari sekedar tingkat pendapatan. Kelas atas dan bawah. Rossides mengkategorikan 1-2% masyarakat Amerika termasuk kelas atas. Kelompok ini terbatas pada kategori sangat kaya, orang-orang yang berasosiasi di klub, dan lingkaran sosial eksklusif. Sebaliknya kelas bawah terdiri dari 20 – 25 % dari populasi penduduk AS.terdiri dari kelas kulit hitam, hispanik, ibu tunggal dengan anak, dan orang yang tidak dapat menemukan pekerjaan tetap atau harus melakukan pekerjaan dengan bayaran yang rendah. Kelas ini tidak memiliki kekayaan dan pendapatan serta sangat lemah secara politis dan kekuasaan yang signifikan.

Kelas menengah atas terdiri dari 10-15% dari populasi temasuk profesi seperti dokter, pengacara, dan arsitek. Mereka berpartisipasi secara luas dalam politik, dan mengambil peran dalam kepemimpinan dalam asosiasi sukarela.kelas menengah bawah , sekitar 30-35% termasuk pekerja kurang sejahtera seperti guru SD, dan perawat, pemilik usaha kecil, dan sejumlah besar pekerja administrasi. Meskipun tidak semua anggota kelas menengah memiliki gelar dari perguruan tinggi, merek dengan beragam tujuanmengirimkan anak-anak mereka disana. Pada abad ke-20 ini banyak kelas menengah yang tertekan secara ekonomi. Ada yang berkembang menuju ke peringkat lebih tinggi sedangkan separuhnya lagi turun ke peringkat yang lebih rendah. Sosiolog dan para sarjana lain telah mengidentifikasikan beberapa faktor yang telah berkontribusi menyusutkan ukuran dari kelas menengah.

·Hilangnya peluang bagi mereka dengan pendidikan rendah.

·Kompetisi global dan kemajuan pesat teknologi

·Tumbuhnya ketergantungan dalam pekerjaan temporer.

·Kemunculan industry yang pesat dan tempat kerja tanpa serikat. Seperti restoran cepat saji.

Keluarga kelas menengah menginginkan rumah besar, gelar perguruan tinggi untuk anak-anaknya, dan kualitas kesehatan yang tinggi. Jawaban dari banyak orang adalah baik untuk pergi tanpa atau bekerja dengan jam kerja lebih lama daripada beberapa pekerjaan sekaligus. (Greenblat;2005) .

Kelas pekerja sekitar 40-45 % dari populasi – sebagai orang –orang yang memegang kerja manual dan kerah biru. Anggota tertentu dari kelas ini seperti montir listrik, mungkin memiliki pendapatan lebih tinggi dibanding kelas bawah. Dari lima kelas, kelas pekerja terus menurun jumlahnya. Dalam perekonomian Amerika Serikat, pekerjaan jasa atau teknis menggantikan mereka yang terlibat dakam pembuatan datau angkutan barang.

Karl Marx telah menjelaskan secara tepat tentang stratifikasi sosial baik sebagai seornag revolusioner maupun seorang ilmuwan sosial, marx telah diresahkan oleh stratifikasi kelasdi semua jenis masyarakat mulai dari suku-suku primitive dan berlanjut ke feodalisme. Namun focus utamanya adalah pada efek ketimpangan ekonomi atas semua aspek pada abad ke-19 di Eropa. Nasib kelas pekerja membuatnya merasa bahwa berjuang untuk perubahan adalah penting dalam struktur kelas masyarakat.

Dalam pandangan Marx, relasi sosial dalam setiap periode sejarah bergantung pada siapa yang mengontrol modal utama dari produksi ekonomi seperti tanah atau pabrik. Akses berbeda pada sumber daya yang langka menentukan hubungan antara kelompok . jadi dibawah sistem feodalisme , produksi terbanyak adalah pertanian dan tanah yang dimiliki oleh kaum bangsawan. Petani tidak memiliki pilihan , kecuali bekerja sesuai dengan persyaratan yang diatur oleh pemilik tanah. Dengan menggunakan jenis ananlisisini , marx meneliti hubungan sosial dengan kapitalisme -sistem ekonomi dimana sebagian besar alat produksi berada ditangan swasta dan tujuan utama kegiatan ekonomi adalah akumulasi keuntungan.Marx memfokuskan pada dua kelas yang mulai muncul seiring menurunnya sistem feodal yaitu borjuis dan proletariat. Borjuis adalah kaum pemilik alat dan proletariat adalah kaum pekerja. Dalam masyarakat kapitalistik kaum borjuis memaksimalkan keuntungan dalam persaingan dengan pengusaha lain dalam prosesnya mereka mengeksploitasi pekerja yang harus harus mempertukarkan tenaga mereka dengan upah subsistem. Daripada hal itu, eksploitasi kaum borjuis terhadap kaum proletar akan mengarah pada kehancuran sistem kapitalis karena pekerja akan memberontak. Pertama para pekerja harus mengembangkan kesadaran kelas ( class consciousness ) kesadaran subjektif tentang kepentingan umum dan kebutuhan aksi politik bersama untuk membawa perubahan sosial. Pekerja harus mengatasi apa yang disebut Marx dengan kesadaran palsu (false counsciusness) kesadaran subjektif tentang kepentingan umum dan kebutuhan aksi politik, atau sikap

Sedangkan menurut Max Weber setiap orang tidak hanya memiliki satu peringkat dalam masyarakat , melainkan tiga. Posisi kita dalam stratifikasi mencerminkan beberapa kombinasi kelas, status, dan kekuasaan. Setiap faktor memengaruhi dua lainnya dan pada kenyataannya peringkat peringkat pada tiga dimensi sering cenderung bertepatan . John F kennedy datang dari keluarga yang sangat kaya, mengikuti sebuah persiapan eksklusif , lulus dari Harvard University kemudian menjadi presiden Amerika Serikat. Seperti Kennedy banyak orang dari latar belakang yang makmur mencapai status mengesankan dan kekuasaan.

Fungsionalis

Konflik

Interaksionis

Tujuan stratifikasi sosial

Memfasilitasi pengisian posisi sosial

Memfasilitasi eksploitasi

Memengaruhi gaya hidup seseorang

Sikap terhadap ketimpangan sosial

Dibutuhkan pada batas tertentu

Tumbuh dan berkembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun