Mohon tunggu...
Munawir
Munawir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa STAIN tengkue dirundeng Prodi komunikasi penyiaran Islam memiliki semangat dan kemampuan berpikir secara kritis . Dan saya dianggap seorang mahasiswa rajin di kampus , dan saya sering membaca buku dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maulid Nabi Muhammad SAW di Gampong Lapang: Wujud Cinta pada Rasulullah

2 Desember 2024   14:24 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:27 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gampong Lapang memiliki tradisi  memperingati maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh suka cita setiap tahunnya. Perayaan maulid ini selalu menjadi momen istimewa bagi masyarakatnya. Tidak hanya mengenang kelahiran Nabi Muhammad, akan tetapi juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi, menguatkan keimanan, dan menjaga nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum memasuki hari acara maulid, tentunya kepala desa, imam masjid, tuha pheut, ketua pemuda, dan seluruh aparat kampung mengadakan rapat untuk menyusun acara kegiatan maulid nabi. Dalam rapat ini, mereka menentukan tanggal, susunan acara, anggaran, dan pembagian tugas masing masing. Setelah semua keputusan diambil, rapat diakhiri dengan doa bersama, memohon kelancaran dan keberkahan dari Allah SWT.
Setelah rapat selesai, para aparat gampong langsung bergerak melaksanakan tugas yang telah disepakati. Kepala desa, sekretaris, dan perangkat gampong lainnya memimpin langkah awal untuk memastikan semua rencana berjalan sesuai dengan keputusan rapat. Mereka tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga turun langsung untuk mendorong keterlibatan masyarakat, terutama para pemuda.
            Pada hari perayaan, kegiatan dimulai dengan pembacaan kitab maulid seperti Barzanji atau Diba'i yang dilantunkan secara bergantian oleh tokoh agama dan masyarakat. Pembacaan ini diselingi dengan selawat dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, yang menggema di seluruh desa. Maulid ini juga dihadiri oleh beberapa kafilah atau utusan masyarakat kampung lain untuk turut hadir dan zikir bersama.
         Setelah acara zikir dilaksanakan, momen yang dinanti-nanti adalah makan bersama. Hidangan yang telah disiapkan sejak pagi disajikan di atas dulang (nampan besar) untuk dinikmati bersama-sama. Tradisi makan bersama ini mencerminkan rasa persatuan dan saling berbagi yang menjadi inti kehidupan bermasyarakat di Gampong Lapang. Setiap keluarga berkontribusi sesuai kemampuan, menciptakan suasana kebersamaan yang kental.
Selain itu, ceramah agama menjadi inti acara. Para ulama lokal menyampaikan kisah kehidupan Rasulullah SAW, perjuangan beliau dalam menyebarkan Islam, dan teladan akhlak mulianya. Ceramah ini tidak hanya mengingatkan warga akan pentingnya meneladani Rasulullah, tetapi juga memotivasi mereka untuk menjaga nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

Perayaan Maulid Nabi di Gampong Lapang bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan wujud cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW. Melalui perayaan ini, generasi muda diajak untuk mengenal dan meneladani Nabi Muhammad SAW. Selain itu, tradisi ini juga menjadi media untuk mempererat hubungan sosial dan menjaga warisan budaya Islam di tengah arus modernisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun