4. Penguatan Kapasitas dan Institusi: Melalui kerjasama global, negara-negara berkembang dapat memperkuat kapasitas institusi dan sumber daya manusia mereka. Pelatihan, pendidikan, dan bantuan teknis yang disediakan oleh negara-negara maju dan organisasi internasional membantu dalam membangun sistem tata kelola yang kuat dan efektif.
5. Dukungan Keuangan dan Investasi: Kerjasama global memfasilitasi aliran keuangan dan investasi yang lebih besar ke negara-negara berkembang. Melalui kemitraan dengan sektor swasta, proyek-proyek pembangunan berkelanjutan dapat dibiayai dan dilaksanakan dengan lebih efisien.
6. Advokasi dan Pendorong Perubahan: Kerjasama global juga memberikan platform untuk advokasi dan pendorong perubahan kebijakan yang lebih baik. Negara-negara dan pemangku kepentingan dapat bergabung untuk mengadvokasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan hak asasi manusia.
SDGS 17 menekankan pentingnya kerjasama global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kerjasama ini melibatkan aliran keuangan, transfer teknologi, penguatan kapasitas, kemitraan publik-swasta, dan kerjasama antar-negara. Dengan kerjasama yang kuat, negara-negara dan pemangku kepentingan dapat mempercepat pencapaian tujuan SDGS dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan adil. Hanya melalui kerjasama global yang inklusif dan berkelanjutan, kitadapat mengatasi tantangan pembangunan yang kompleks dan saling terkait. Penting bagi negara-negara dan pemangku kepentingan lainnya untuk berkomitmen dalam memperkuat kerjasama global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dalam upaya mencapai tujuan SDGS 17, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Membangun Kemitraan yang Berkelanjutan: Negara-negara dan pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk membangun kemitraan yang berkelanjutan, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, organisasi internasional, dan lembaga akademik. Ini membutuhkan dialog yang terbuka, kepercayaan, dan kesepakatan bersama dalam mencapai tujuan bersama.
2. Meningkatkan Akses Keuangan: Negara-negara berkembang membutuhkan akses keuangan yang memadai untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Negara-negara maju perlu memenuhi komitmen mereka untuk memberikan bantuan pembangunan kepada negara-negara yang membutuhkan. Selain itu, perlu ditingkatkan juga akses ke pembiayaan inovatif, investasi, dan perdagangan yang berkelanjutan.
3. Memfasilitasi Transfer Teknologi: Negara-negara maju dan lembaga penelitian harus memfasilitasi transfer teknologi yang adil dan terjangkau ke negara-negara berkembang. Ini dapat dilakukan melalui kolaborasi dalam riset dan pengembangan, pertukaran pengetahuan, dan pendirian pusat teknologi regional untuk mendukung negara-negara berkembang dalam mengadopsi dan menerapkan teknologi yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan Dukungan Teknis dan Kapasitas Institusi: Negara-negara maju dan organisasi internasional dapat memberikan dukungan teknis, pelatihan, dan bantuan dalam memperkuat kapasitas institusi di negara-negara berkembang. Ini melibatkan pemberian akses ke pengetahuan, keterampilan, dan praktik terbaik dalam bidang tata kelola, perencanaan strategis, dan implementasi kebijakan.
5. Mendorong Inisiatif Kemitraan Publik-Swasta: Kemitraan antara sektor publik dan swasta memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Negara-negara harus menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi swasta yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Ini dapat melibatkan penyediaan insentif, kebijakan yang mendukung, dan kerangka regulasi yang jelas.
6. Membangun Forum dan Mekanisme Kerjasama: Negara-negara dapat membangun forum dan mekanisme kerjasama yang efektif, seperti pertemuan tingkat tinggi, konferensi internasional, dan platform kolaboratif. Ini memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman, menjalin kemitraan, dan mengidentifikasi solusi bersama untuk tantangan pembangunan yangkompleks.