Mohon tunggu...
Munawir Jumaidi Syadsali
Munawir Jumaidi Syadsali Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Dinas Tanaman Pangan, Hortikulturan dan Peternakan

Tertarik dengan Spiritualitas dan Pengembangan Diri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sang Pemilik Kerajaan

30 April 2024   10:41 Diperbarui: 30 April 2024   11:02 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian Besar Orang Mencari Kesenangan, Ketenangan dan Kebahagiaan dengan Memenuhi Keinginan Jasadnya, Memuaskan Nafsu Tubuhnya.

Membangun Rumah Besar dan Mewah, Membeli Mobil Terkini, Membeli Pakaian yang Bagus, Makan Makanan yang mahal, Membeli Barang barang Mahal dan Bermerk, Menggunakan Gadget Terbaru, Berkompetisi untuk Menuju Jenjang Karir Puncak dan Jabatan Tertinggi, Merjadikan diri Dihargai dan Di Hormati sebagai Orang kaya, Orang Sukses, Pejabat atau Pemimpin. Itu Beberapa Hal diantara Banyak Sekali yang Hal yang saat ini dijadikan sebagai Indikator Kesenangan dan Kebahagiaan. Tentu saja ini benar, bahwa Hal hal tersebut adalah Kesenangan dan Kebahagiaan Bagi Tubuh.

Ada yang mencari Kesenangan dan Kebahagiaan dari Hal yang Lebih Dalam dengan Memenuhi keinginan Pikirannya, Memuaskan Nafsunya akan Pengetahuan.

Menempuh jenjang pendidikan setinggi mungkin, Membaca Banyak Buku, Mengikuti banyak Seminar dan pelatihan, meningkatkan kapasitas diri dengan berbagai kursus dan Sertifikat yang menunjukkan Batapa Berpengetahuannya dirinya untuk Kemudian manunjukkan eksistensi dirinya dimanapun dia berada sebagai Manusia yang Kaya akan pengetahuan. Tentu saja ini benar, bahwa hal hal tersebut adalah Kesenangan dan Kebahagiaan Bagi Pikiran.

Ada juga yang mencari Kesenangan dan Kebahagiaan dari Hal yang lebih dalam dari Pikiran dengan mencari Rasa dari Apa yang ketahuinya. Memenuhi Nafsunya untuk Mengalami berbagai Pengalaman dari Rasa.

Menjadi lebih Intens menjalankan Ritual Agamanya, Melaksanakan Kewajiban agama setotal mungkin ditambah Ibadah Sunnah, Benar benar ketat dalam menjaga diri dari apa yang dilarang oleh Agamanya.

Ada juga yang Mendalami jalan lain, Silaturrahmi dari satu kuburan ke kuburan Leluhur Agung atau Tokoh Besar di Zamannya, Bertapa ke tempat tempat yang dianggap Keramat, Mendatangi tempat angker untuk Tirakat, Mengoleksi Berbagai Jimat dan Benda Bertuah, Berguru kepada Mursyid, Master atau Orang Sakti dan Menjalani Riyadoh dan Laku yang sangat Ketat dan Berat, Berinteraksi dengan Jin, Makhluk Halus, Khodam, serta hal hal sejenisnya. Tentu saja ini benar, bahwa Hal hal tersebut adalah Kesenangan dan Kebahagiaan bagi Rasa.

Saya kemudian memandang Si Kecil Maryam yang sedang Asyik bermain dan teringat Ucapan Isa Putra Maryam "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk kedalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

Saya tergelitik dengan kalimat Anak anak adalah Empunya Kerajaan Allah...!!!

Anak anak adalah Manusia yang tidak mencari Kesenangan dr Harta, Jabatan dan Tahta.

Anak anak adalah Manusia yang tidak mencari Kesenangan dari Ilmu Pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun