Mohon tunggu...
Emka Mandary
Emka Mandary Mohon Tunggu... lainnya -

hidup untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasionalisme Bundar

30 Desember 2010   05:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Piala AFF kali ini mendapat sorotan istimewa dari berbagai pihak. salah satu hal yang menjadi perhatian bahwa nasionalisme kita sebagai bangsa Indonesia, seperti tag line telkomsel begitu dekat begitu nyata melalui antusiasme kita menyaksikan laga timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia pada partai final yang baru saja usai. namun yang menjadi pertanyaan saya adalah akankah nasionalisme itu masih tetap ada dalam semangat kita. Akankah tawuran antar supporter di liga Indonesia di masa lalu tak akan terjadi lagi di masa mendatang? itu saja saya belum bisa pastikan. apalagi membayangkan spektrum nasionalisme kita menyentuh banyak sisi kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan seterusnya.

Mungkin terlalu pagi saya menyimpulkan bahwa nasionalisme yang kita bangun sekaitan momentum kebangkitan sepakbola nasional kita melalui ajang piala AFF ini hanyalah sekedar pelarian dari ketidak mampuan kita bersatu dalam konteks politik. ketidak mampuan kita menyamakan persepsi dalam menghadapi tekanan-tekanan ekonomi global, atau kegagapan kita terhadap arus komunikasi budaya antar bangsa yang kita hadapi.

Garuda di dadaku, kalimat singkat namun sanggup membangkitkan semangat timnas berjuang mencapai kemenangan, meski tak sanggup membawa pulang gelar juara. Namun masihkah kita sanggup menjaga agar garuda tetap di dada ketika konflik-konflik politik berkelindan di sekitar? Akankah garuda itu kita ingat ketika harta menguasai jiwa dan raga hingga tak lagi peduli akan keterbelakangan di sekitar?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun