Integritas bukanlah sesuatu yang tiba-tiba muncul saat seseorang dewasa. Ia dibangun perlahan dari tindakan-tindakan kecil: memilih belajar saat lelah, menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain, atau menolak bantuan curang saat ujian.
Kerja keras menjadi bagian penting dari integritas karena mengajarkan bahwa sesuatu yang berharga harus diperjuangkan. Tanpa kerja keras, seseorang cenderung mencari jalan pintas yang menjadi bibit korupsi.
Budaya Jalan Pintas, Ancaman yang Nyata
Di berbagai jenjang pendidikan, budaya instan semakin merajalela. Anak-anak mencontek karena takut nilainya rendah. Ada pula yang membeli jawaban atau membayar orang untuk mengerjakan tugas. Bahkan di tingkat mahasiswa, kasus jual beli skripsi sudah jadi rahasia umum.
Budaya seperti ini berbahaya. Ia menumbuhkan keyakinan bahwa asal hasilnya bagus, proses tidak penting. Padahal dalam hidup, justru proses itulah yang membentuk karakter.
Siswa yang terbiasa dengan jalan pintas akan tumbuh menjadi orang dewasa yang tak sungkan memanipulasi sistem. Dan di situlah korupsi berakar.
Menanamkan Kerja Keras di Sekolah dan Rumah
Kerja keras bisa dilatih. Bahkan sejak anak usia dini. Berikut beberapa strategi untuk menumbuhkan semangat itu:
1. Tugas Progresif yang Menantang
Tugas yang sedikit demi sedikit menuntut usaha lebih, mendorong anak menyesuaikan diri dengan tantangan.
2. Apresiasi Proses, Bukan Hanya Nilai Akhir
Beri penghargaan pada anak yang berjuang dan berkembang, meski belum mencapai nilai tertinggi.