Program Pojok Baca sebagai Alternatif untuk Meningkatkan Literasi Numerasi di Paud Bunga Bangsa di Dusun Wijil
Penulis :
Ardhya Pramesthi Regita Iriandre (2002110004)
Muna Murobbiah Sholihah (2003102240)
Membaca memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita. Ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari membaca, seperti meningkatkan kinerja otak, memperluas pengetahuan, dan meningkatkan daya ingat. Para ahli juga setuju bahwa membaca memiliki dampak yang sangat positif bagi masyarakat. Bahkan sejarah telah membuktikan bahwa para intelektual bangsa berasal dari lingkungan yang gemar membaca.
Di Indonesia, rendahnya literasi membaca menyebabkan sumber daya manusia tidak kompetitif sebagai akibat lemahnya kemampuan budaya membaca. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) terus menggenjot budaya membaca untuk masyarakat Indonesia khususnya bagi peserta didik. Salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti luhur kepada peserta didik dengan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan seluruh warga sekolah (guru, peserta didik, orang tua/wali murid) dan masyarakat, sebagai bagian ekosistem pendidikan. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan berupa pembiasaan membaca pada peserta didik.
Anak-anak pada usia ini memiliki begitu banyak keistimewaan sehingga mereka dapat mulai membaca sejak usia dini. Pada masa ini, anak berada dalam masa perkembangan fisik dan mental yang sangat pesat. Usia perkembangan anak saat ini yang juga dikenal dengan masa keemasan, dimulai sejak lahir hingga usia 6 tahun. Hal ini juga dipekuat oleh penelitian yang menunjukkan bahwa mencapai 80% pada usia 18 tahun dan optimal pada usia 18 tahun. Data ini menunjukkan bahwa anak usia dini sangat penting untuk perkembangan anak.
Paud Bunga Bangsa berada di Dusun Wijil Desa Sidorejo Kecamatan Kendal Kab. Ngawi. Identifikasi awal yang dilakukan dengan salah satu guru yaitu sekolah ini memiliki kekurangan yaitu kurangnya fasilitas pada pojok baca terutama pada buku bacaan dan hiasan pada pojok baca. Sehingga pojok baca  terlihat kurang menarik. Hal tersebut menyebabkan kurangnya daya tarik anak untuk membaca serta keterbatasan buku  menyebabkan anak berebut buku saat membaca, di  usia mereka yang berkisar 3-5 tahun seharusnya sekolah memfasilitasi ruang bacaan yang menarik dan nyaman agar mereka tertarik untuk mulai membaca.
Berdasarkan keadaan tersebut Mahasiswa KKN-T Universitas PGRI Madiun berencana melakukan program kerja di Paud Bunga Bangsa yaitu Pojok Baca. Hal ini sesuai dengan nama program KKN yaitu Bakti Negri. Pojok Baca adalah suatu kegiatan yang dilakukan anak disetiap waktu luang disela-sela jam pelajaran untuk membaca buku yang telah tersedia dirak pojok kelas. Pojok baca ini juga berlaku sebagai perpustakaan mini yang tersedia di sudut kelas.