OAM adalah obat ramuan tradisional. Tetapi dipadukan dengan alat alat canggih dalam memproduksinya,juga pemasarannya. Kalau merasa tertarik pastilah semua orang menginginkan keberadaannya. Dan bila perlu memilikinya dengan cara muda aman dan halal. Pencarian pun dilakukan oleh para lansia,yaitu lulus lima puluh tahun keatas usinya. Hingga manusia manusia yang takut akan penuaan dini, mendadak dan menakutkan baginya.
Dari awal ide adanya OAM ini. Sebenarnya tidaklah rumit seperti yang mereka duka. karena begitu simpelnya hingga mereknya dinamakan OAM yaitu singkatan dari Obat Anti Menua alias Obat Awet Muda. Sempat pula ada perdebatan dan percecokan dikalangan para pencetus ide tersebut. Bahkan berita burungnya. Entah itu burungnya siapa?. Dengar dengar ini ya .Tapi lama lama tidak terdengar juga sih kabarnya. Ada kritikan pedas, ada juga pedas manis.
Tapi ahirnya alhamdulillah... Semua yang terasa pedas dirasa dan terrasa. Hilang begitu saja. Walaupun timbul tenggelam juga pada prosesnya. Ada yang bilang rasa pedasnya ngangenin apalagi yang pedas manisnya ,hemmm...Bikin nagih. Yah asal nggak nagih hutang aja. Rada rumit kalau yang satu itu.
Dari sebuah curhatan.lalu dari sebuah kisah kasih kedua insan manusia,ataupun lebih. Semisal menikah dan berumah tangga sakinah mawadah warohma. Yang dicita citakan mempelai berdua lalu punya anak yang sholeh dan sholehah. Walaupun nama anaknya juga bukan sholeh ataupun sholehah.
Tetapi itulah sebuah impian dan harapan.Seperti itulah ide OAM itu tercetus bahkan meletus lalu melejit . Seperti album sebuah lagu yang sedang hits dizamannya. Anehnya penyanyi dan pencipta dari lagu tersebut tidak ditemukan. Apalagi OAM yang dimaksud dalam tulisan ini. Jadi Sang penulispun memohon maaf. Dan BerIstighfar sekuat tenaganya. Baik secara sengaja ataupun jelas jelas disengaja untuk menulis. Bila difikir menulis juga bisa jadi OAM juga.Apalagi bagi pembacanya. Yang jalas salam sehat buat semua dan Salam literasi selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H