Mohon tunggu...
Munadiya Haq syarifah
Munadiya Haq syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menulis reportase

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengatur Aliran Uang dalam Perekonomian

18 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


 
Kebijakan moneter adalah instrumen penting yang digunakan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Bayangkan kebijakan moneter sebagai 'pengatur' aliran uang, tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan mengendalikan inflasi, menjaga tingkat pengangguran yang rendah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
 
Bank sentral memiliki berbagai cara untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar, salah satunya adalah dengan mengatur suku bunga. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, biaya pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga masyarakat cenderung mengurangi pengeluaran dan investasi. Hal ini dapat menekan permintaan agregat dan membantu mengendalikan inflasi. Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat mendorong investasi dan konsumsi, sehingga meningkatkan permintaan agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
 
Selain suku bunga, bank sentral juga dapat menggunakan operasi pasar terbuka untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Bank sentral dapat membeli atau menjual surat berharga pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Pembelian surat berharga akan menambah jumlah uang yang beredar, sementara penjualan surat berharga akan mengurangi jumlah uang yang beredar.
 
Kebijakan moneter dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Kebijakan moneter ekspansif, yang juga dikenal sebagai "easy money policy", bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Hal ini biasanya dilakukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, dan mengatasi resesi.  Sebaliknya, kebijakan moneter kontraktif, yang juga dikenal sebagai "tight money policy", bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai mata uang.
 
Krisis moneter adalah kondisi ekonomi yang ditandai oleh gangguan serius dalam sistem keuangan suatu negara.  Ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti krisis ekonomi global, ketidakstabilan politik, atau masalah struktural dalam perekonomian.
 
Krisis moneter dapat berdampak buruk bagi perekonomian suatu negara. Penurunan nilai tukar, inflasi tinggi, dan resesi ekonomi dapat terjadi akibat krisis moneter.
 
Kebijakan moneter merupakan alat penting untuk mengatur perekonomian suatu negara. Bank sentral harus menggunakan kebijakan moneter secara bijaksana untuk mencapai stabilitas harga, menjaga nilai mata uang, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat. Krisis moneter merupakan ancaman serius bagi perekonomian dan harus dihindari dengan menerapkan kebijakan yang tepat dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun