Mohon tunggu...
Muna Makkadafi
Muna Makkadafi Mohon Tunggu... -

lelaki pembaca segala dan lsekarang agi asyik-asyiknya belajar fotografi dan ilmu kelirumologi...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sehari Setelah Cetak.kompas.com Tiada...

1 Juli 2010   16:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:09 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_182679" align="alignright" width="131" caption="Kompas.com/Admin (Kompas.com)"][/caption] hari ini, 1 juli 2010 kanal cetak dalam kompas.com resmi ditiadakan berganti dengan epaper. Sebuah evolusi persuratkabaran yang mumpuni di jaman sekarang. Jaman dimana akses internet seolah-olah tanpa terbatasi oleh ruang dan waktu. Seorang seperti saya yang berada di daerah sangat terpencil di tengah hutan belantara kabupaten sintang, kalimantan barat masih bisa mengakses internet walaupun dengan sangat memerlukan usaha yang kreatif seperti memakai antena eksternal yang dicantolkan di sisi belakang hape...Untuk diketahui, akses internet saya menggunakan gadget hape n70 dengan symbian-nya. Akses internet yang lumayan 'mudah' telah membuat saya tidak begitu ketinggalan dengan isu-isu nasional. Mulai dari isu balado kacangan pembatalan kedatangan Obama ke Indonesia, aksi don juan ariel peterporn, sampai aktualisasi politik pragmatisme andi nurpati dan celengan babi para jenderal kita yang lagi hot-hotnya tidak terlewatkan begitu saja berkat internet tadi. Media online rutin yang saya kunjungi tiap harinya antara lain m.kompas.com, m.mediaindonesia.com, m.okezone.com, m.tempointeraktif.com, dan tentunya m.facebook.com. (untuk twitter, sampai saat ini saya belum tertarik untuk buat akun disana) dan lain-lain. Diantara media yang saya sebutkan diatas, m.kompas.com dengan kanal cetak.kompas.com-nya saya akui telah banyak memberikan sumbangsih terhadap pengetahuan kekinian saya. Di tengah akses listrik tenaga genset yang hanya menyuplai listrik selama 4 jam sehari praktis televisi tidak terlalu memberikan hasil yang memuaskan saya dalam menggeber berita/isu teraktual nasional. Dan jawabannya jelas ada di kanal cetak kompas.com dibanding versi cetaknya yang baru sampai ke kampung saya kurang lebih 5 hari setelah hari terbitnya. Masalah dengan epaper... Sampai akhir bulan juni kemarin, apdetan isu nasional masih berjalan sebagaimana kemarin-kemarinnya. Nah, masalah kemudian saya rasakan muncul ketika mulai hari ini kanal tersebut ditiadakan dan berganti menjadi epaper. Akses epaper via hape saya ternyata tidak terbaca a.k.a hape, menurut saya, sepertinya tidak bisa mengakses kompas versi epapernya. Untuk itu, dalam tulisan ini saya ingin menanyakan kepada khalayak kompasiana.com perihal solusi yang bisa membantu saya mengakses epaper atau yang sejenisnya sehingga saya bisa membaca kembali kompas versi cetaknya via hape saya karena di kampung saya modem / pc / laptop tidak bisa sama sekali mengakses internet. Akhirul kalam, solusi kawan-kawan terutama kang Pepih dkk sangat saya harapkan. Salam ngarep...Hehehe. Jelimpau, sintang 01072010.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun