"LPG naik tinggi, susu tak terbeli, orang pintar gak mau rugi, anak kami kurang gizi"
mengambil salah satu lagu dari Iwan fals yang agak diubah liriknya, bukan BBM tapi LPG naik tinggi, susu tak terbeli, orang pintar gak mau rugi, anak kami kurang gizi
apa kaitan susu dan LPG ? jika harga LPG 12 KG naik tinggi, kabarnya sampai 65 % maka sudah barang tentu anggaran rumah tangga bakal naik 65 % untuk biaya BBG
okelah untuk rumah tangga bisa menyiasati beralih ke LPG 3 KG yang kabarnya tidak naik harganya, tapi apakah iya semudah itu solusinya ? apakah barang kebutuhan rumah tangga tidak ikut naik akibat kenaikan harga LPG 12 KG ini ? bukankah industri kecil / rumah tangga banyak menggantungkan produksi dari pasokan LPG 12 KG ?
kalau alasan kenaikan harga LPG 12 KG karena AKSI KORPORASI PT (PERSERO) pertamina untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian, kenapa harus rakyat yang menanggung ? bukankah PT pertamina adalah BUMN yang saham terbesar dimiliki oleh pemerintah, yang barang tentu anggaran pemerintah bersumber dari pajak yang dibayarkan rakyat,
kenapa rakyat sebagai pemegang saham terbesar tidak boleh berharap mendapatkan keuntungan dari BUMN ? koq malah menanggung kerugian,
kalau memang PT PERTAMINA bertahun2 menanggung kerugian, berarti ada yang salah dong, kenapa baru sekarang ngomongnya dengan bahasa " KENAIKAN" LPG 12 KG
sekian, semoga bermanfaat
wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H