Mohon tunggu...
Mumu Muhammad
Mumu Muhammad Mohon Tunggu... -

slalu ngopi dengan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak anak Bangsa

1 Mei 2013   21:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tuhan pun meneteskan hujannya sebagai berkah manusia.
langit langit menyaksikan mendung teiris sedihnya manusia,hanya kepadamu lah anak anak bangsa ini akan terus menangis dalam keramayan kekayaan ini.

sunguh-sungguh hinanya manusia hidup dalam manusia yang tak abadi ini, semua teori memandangkan kemulyaan dalam manusianya sendiri.
anak-anak bangsa ini menyuarakan teori sosial yang mati itu, dan jawaban birokrasi ini hanya bermakna gandul dan tak berisi.
inilah negri kita yang akan buta oleh anak anak bangsa ini......
sedih dalam kebahagiyaan dan sepi akan kemiskinan !

mumu julius 01-05-2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun