Mohon tunggu...
Mumu Jecky
Mumu Jecky Mohon Tunggu... -

Hidup itu tidak mudah, tapi allah akan memudahkan hidup hambanya yang mau menerima QodarNYA dgn hati yang ikhlas..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres 2014 seperti Setangkai Mawar Berduri

2 Juni 2014   16:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilpres 2014 menyisakan dua kandidat yaitu Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta, kedua pasangan ini seperti mawar berduri dilihat indah dan harum semua orang ingin memilikinya dlm artian memilihnya tapi jika terkena durinya maka terluka lah siapa yg menyentuhnya...

Pilpres 2014 bukan ajang saling menghujat, saling tempramental antara kedua Kubu, namun jadikan ini sebagai persatuan dimana kita besama-sama menjadikan perbedaan ini menjadi indah seindahnya bunga mawar, mari kita bersama-sama duduk dikedai kopi, kantor, rumah,dll mendengarkan visi-misi kedua calon CAPRES bukannya saling menghujan, mari kita dengarkan sambil menelaah siapa kira-kira yang lebih pantas memimpin bangsa ini, jadilah Pediskusi yang sehat, masyarakat Bersahaja dan bermatabat...

Saya pribadi begitu antusia dengan PILPRES 2014 ini, mungkin ini menjadi Sejarah dimana PILPRES tahun ini memiliki pemilih terbayak dibandingkan PIlpres-pilpres sebelumnya, mungkin juga angka golput untuk pilpres 2014 bisa dijari... hehehehe :D (Harapannya).... smoga indonesia bisa lebih maju *amiiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun