Mohon tunggu...
Abdullah Muis
Abdullah Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Sometimes love to read, write, and discuss things as well as travelling. Learn to Travel – Travel to Learn.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hiduplah dengan Sederhana

3 Agustus 2022   22:50 Diperbarui: 3 Agustus 2022   23:15 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin dunia kau raih
Semakin rasanya dunia ini sunyi
Benarkah seperti itu,?
Dunia ini sepi ternyata
Bukan, dunia ini terlalu ramai
Kemudian menjadi diri sepi

Jiwa membutuhkan obrolan yang berarti dan sederhana
Hati membutuhkan pelukan untuk orang tercinta dan pecinta
Melawan kesunyian atas ragu ragu yang datang
Membasmi keresahan masa lalu yang kini datang

Jiwa yang rapuh membutuhkan sentuhan cinta
Cinta adalah manifestasi Sang Pencipta
Jika merasa jauh dari Nya maka hidupmu hampa
Namun setiap jiwa akan menghadap Nya sesuai kecenderungan barisannya

Merasakan kegagalan adalah proses yang nyata
Berbeda halnya soal kesuksesan yang hanya hitungan jari belaka
Menuntut dan menuntun untuk selalu membaca
Menyadari bahwa hidup ini rasanya biasa saja

Ya bersyukurlah sampai saat ini
Hiduplah dengan biasa biasa saja
Bersama cita dan cinta
Untuk dedikasi bermakna untuk Negara dan sesama

Kudus, Rabu 3 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun