Dinding, cecak, kecoak, ranjang besi, dan dingin dari hari ke hari. malam, pagi, siang dan sore, semua terasa sama, kemana perginya waktu ? apakah aku masih memiliki hati ketika otak kiri dan kananku mati masih bisa hidup ketika tak lagi ku kenali ragaku kadang aku masih mengingat, sepenggal kisah-kisah, tapi tak jelas lagi itu apa ? kisah siapa,, masih bisa aku menangis, namun tak tau untuk apa ? tertawa karena apa.. semua terlintas sekejap sepeti trailer film.. aku tak lagi tau makna dari jenis apakah aku ini, manusia kah ? atau binatang aku mencari kejelasan di kepala yg ada gelap ruang dikepalaku tak mampu lagi menampung sampah hidup,tiba-tiba hilang aku menjadi abstrak selamanya hilang terpisah dari ruang terang ketika itu kamu dan aku saat ini tak adalagi aku adalah aib, aku adalah masalah aku adalah resah bukan siapa-siapa hilang terputus terhapus di ruang-ruang hati dan kepalamu | mumu | 180403
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Puisi Selengkapnya