Mohon tunggu...
Mumu Atmean
Mumu Atmean Mohon Tunggu... -

"orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama dia tidak menulis ia akan hilang\r\ndi dalam masyarakat dan dari sejarah menulis adalah bekerja untuk keabadian" | Pramoedya\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelap

9 April 2013   21:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:27 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak seketika mati
Lalu gelap,
aku terlelap
Dalam mati sejenak

terbang ke Dunia lain
ruang berdimensi samar
penuh spektrum warna
Penuh wajah,
akrab tapi ku asing

Berpindah roh
satu ke tempat lain
Begtu mudahnya
Lebih mudah dari meludah

Tak ingin terjaga saat indah
Menyambut,
tak ingin lama kala buruk mencatut

Aku berada dimana,..
Tak ada bantal kubawa
Tak ada kasur penyangga
Tak ada bekal,..

aku nyenyak bersama nyanyian Nyamuk


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun