Mohon tunggu...
Mumu Atmean
Mumu Atmean Mohon Tunggu... -

"orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama dia tidak menulis ia akan hilang\r\ndi dalam masyarakat dan dari sejarah menulis adalah bekerja untuk keabadian" | Pramoedya\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teh Pagi Filosofi

9 April 2013   21:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:27 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pagi datang menyapa
dengan senyum sejuk
hijau segar seperti
jeruk

matahari nampakkan
mata hangatnya,..
kemerahan
seperti teh dalam
cangkir berpadu gula

hidup ini manis
aku duduk manis
menikmatinya sejenak
sebelum melelapkan
diri,...dalam nyayian
bumi...

nikmati selagi masih
bisa berdiri,
sebelum
mati......

lupakan
dulu sesak,
walau hidup mendesak
pelan-pelan saja kita
merangkak bergerak...

biarkan teh turun
melalui rongga leher
sampai ke ulu hati
resapi....seperti
terapi,...sepi

hidup adalah filosofi
kita adalah teh pagi
dalam secangkir mimpi
.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun