Mohon tunggu...
Mumu
Mumu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya seorang mahasiswa Aktif di universitas Siber Asia - Jakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dari Desa ke Dunia: Rahasia Membawa Artisan Brand Indonesia Go Internasional.

31 Juli 2024   16:00 Diperbarui: 31 Juli 2024   16:01 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/2XXW19hn8H3B63mZ6  

Kerajinan tangan Indonesia, dengan keindahan dan keunikannya, memiliki potensi besar untuk menaklukkan pasar global. Namun, tidak sedikit artisan brand lokal yang masih kesulitan menembus pasar internasional. Artikel ini akan mengupas tuntas strategi dan tantangan yang dihadapi, serta memberikan inspirasi bagi para pelaku bisnis kreatif.

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan keragamannya, melahirkan beragam produk kerajinan tangan yang memukau. Dari batik yang elegan hingga ukiran kayu yang detail, setiap karya menyimpan cerita dan nilai seni yang tinggi. Namun, bagaimana caranya agar produk-produk lokal ini bisa dikenal dan diminati oleh konsumen di seluruh dunia?

Tantangan yang Dihadapi Artisan Brand Lokal

  • Persaingan: Pasar global sangat kompetitif, terutama dengan adanya produk-produk massal dari berbagai negara.
  • Branding: Membangun brand awareness di pasar internasional membutuhkan strategi yang tepat dan konsisten.
  • Akses pasar: Menemukan saluran distribusi yang efektif dan efisien merupakan tantangan tersendiri.
  • Standar kualitas: Produk harus memenuhi standar kualitas internasional.
  • Permodalan: Membutuhkan modal yang cukup untuk pengembangan produk, pemasaran, dan distribusi.

 

Strategi Membawa Artisan Brand Lokal ke Ranah Global

  1. Digitalisasi:
    • E-commerce: Manfaatkan platform e-commerce internasional seperti Etsy, Amazon Handmade, atau membuat website sendiri.
    • Sosial media: Gunakan Instagram, Facebook, dan Pinterest untuk menampilkan produk dan berinteraksi dengan calon pelanggan.
    • Marketplace lokal: Mulai dari pasar lokal, lalu secara bertahap perluas jangkauan ke pasar regional dan internasional.
  2. Branding yang Kuat:
    • Identitas merek: Bangun identitas merek yang unik dan mudah diingat.
    • Cerita merek: Tampilkan kisah di balik setiap produk untuk menciptakan koneksi emosional dengan konsumen.
    • Visual yang menarik: Gunakan foto dan video berkualitas tinggi untuk menampilkan produk secara menarik.
  3. Kualitas Produk:
    • Konsistensi: Jaga kualitas produk secara konsisten untuk membangun kepercayaan pelanggan.
    • Sertifikasi: Pertimbangkan untuk mendapatkan sertifikasi kualitas internasional.
  4. Jaringan Kerjasama:
    • Influencer: Kolaborasi dengan influencer lokal dan internasional untuk meningkatkan visibilitas.
    • Retailer: Jalin kerjasama dengan retailer internasional yang tertarik pada produk-produk unik.
    • Pameran: Ikut serta dalam pameran kerajinan tangan internasional.
  5. Adaptasi dan Inovasi:
    • Tren: Tetap update dengan tren terbaru di pasar internasional.
    • Inovasi: Terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru yang menarik.

Contoh Kasus: Suksesnya Batik Trusmi Cirebon Memikat Pasar Global

Batik Trusmi Cirebon, dengan motifnya yang khas dan warna-warni cerah, berhasil memikat hati para pecinta batik di seluruh dunia. Awalnya, batik ini hanya dikenal di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Namun, berkat strategi pemasaran yang tepat dan konsisten, Batik Trusmi kini menjadi salah satu artisan brand Indonesia yang paling dikenal di kancah internasional.

Strategi yang Dilakukan:

  • Digitalisasi: Batik Trusmi memanfaatkan platform e-commerce seperti Etsy dan Tokopedia untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Mereka juga aktif di media sosial, terutama Instagram, untuk menampilkan koleksi terbaru dan berinteraksi dengan pelanggan.
  • Branding yang Kuat: Batik Trusmi memiliki identitas merek yang kuat dengan ciri khas motif mega mendung. Mereka juga menceritakan kisah di balik setiap motif, sehingga memberikan nilai tambah bagi produk.
  • Kualitas Produk: Batik Trusmi menjaga kualitas produk dengan menggunakan bahan-bahan alami dan proses pembuatan yang tradisional.
  • Jaringan Kerjasama: Batik Trusmi menjalin kerjasama dengan butik-butik di berbagai negara, serta mengikuti pameran fashion internasional.
  • Adaptasi: Batik Trusmi tidak hanya menjual kain batik, tetapi juga mengembangkan produk turunan seperti pakaian siap pakai, aksesori, dan home decor untuk memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas.

Hasil yang Dicapai:

  • Peningkatan penjualan: Penjualan Batik Trusmi mengalami peningkatan signifikan, baik di pasar domestik maupun internasional.
  • Pengakuan internasional: Batik Trusmi telah mendapatkan pengakuan dari berbagai media internasional dan menjadi referensi bagi artisan brand lainnya.
  • Memberdayakan pengrajin: Keberhasilan Batik Trusmi memberikan dampak positif bagi para pengrajin di Cirebon.

Pelajaran yang Bisa Diambil:

  • Pentingnya konsistensi: Batik Trusmi konsisten menjaga kualitas produk dan membangun citra merek yang positif.
  • Adaptasi terhadap pasar: Batik Trusmi tidak hanya menjual kain batik, tetapi juga mengembangkan produk turunan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas.
  • Pemanfaatan teknologi: Penggunaan platform digital sangat membantu Batik Trusmi dalam menjangkau pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun