Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang penikmat penulis dan pemerhati terhadap isu yang sedang terjadi di luar

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengharapkan Ada Kereta Feeder Rute Pasar Senen-Merak PP

18 Juni 2023   06:25 Diperbarui: 18 Juni 2023   06:49 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin diantara kita, masih merindukan Kereta Api Krakatau yang selalu membentangkan rutenya sepanjang Merak sampai dengan Blitar, hingga kini, belum ada kereta api lagi yang mampu memperpanjangkan rutenya lagi hingga ujung barat pulau Jawa tersebut.

Namun, dibalik penghapusan Krakatau, ada satu hal yang membuat saya sedikit termenung hingga galau nggak karu-karuan. Jauh sebelum KA Krakatau di hapus, pada bulan April 2017, KA Kalimaya dengan rute Tanah Abang-Merak harus dihapus bersamaan dengan KA Langsam, Banteks, dan RaJa. Hal ini, lantaran menyusulnya Commuter Line (CL) yang diperpanjang sampai ke Rangkas (RK) kala itu, mendengar kabar tersebut, saya lantas sontak termenung dan bahkan bertanya pada diriku sendiri "Mengapa Kalimaya harus diseret-2 juga dalam wacana penghapusan tersebut ?". Itulah sekiranya yang terjadi.

Saya terkadang bermimpi, jika suatu saat, KA Krakatau kembali hadir dan bisa menjadi feeder untuk masyarakat ujung kulon, atau bahkan penumpang dari Sumatera yang mau menggapai Kereta Api unggulan di Ibukota. Jika teringat feeder,saya juga jadi ingat Probowangi. Ya kereta yang semula hanya melayani rute Probolinggo-Banyuwnagi PP tersebut, kini memperpanjang rutenya menjadi Surabaya Gubeng-Banyuwangi (kalau sekarang Ketapang). 

Biasanya untuk menggapai KA ini gampang sekali, kalau Anda dari DAOP 1, cukup naik KA  legendaris Gayabaru Malam Selatan (GBMS) dari Pasar Senen (PSE), sedangkan jika Anda dari DAOP 2, naik sang kereta berkalung sabar Pasundan dari Kiaracondong (KAC). Saat Probowangi telah mengakhiri perjalanannya sampai Banyuwangi/Ketapang,kita tinggal keluar dan jalan beberapa KM menuju pelabuhan Ketapang, yang akan mengantarkan kita ke tujuan akhir Pulau Dewata.


Kembali ke persoalan tadi, pasca dihapuskannya Kalimaya dari lintas kulon, maka tersisa Krakatau dan Lokal Merak dlintas tersebut. Mungkin banyak yang berharap agar kereta tersebut bisa bertahan sampai kapanpun. Namun, kabar buruk kembali menimpa, pada tanggal 15 Juli 2017, KA Krakatau resmi mengakhiri perjalanan panjangnya tersebut. Lagi-lagi, saya kembali termenung karena hal terebut. Bahkan kali ini, saya benar-2 tidak habis pikir dengan wacana tersebut, bagaimana mungkin ada KA yang membentang  dari ujung kulon hingga ujung timur pulau Jawa bisa dihapuskan. Akhirnya, berakhir sudah, semua harus berganti dari Merak ke Rangkas dan dari Rangkas kembali berganti di Tanah Abang (THB).


Saya berharap suatu saat nanti, rangkaian KA Lokal Merak saat ini, kalau bisa namanya diubah lagi jadi KA Krakatau, dan diganti dengan rute baru jadi Pasar Senen-Merak, sehingga memudahkan penumpang untuk transit dengan KA-2 unggulan lainnya di Pasar Senen. Dan Kalau bisa harganya nggak usah mahal-mahalan, cukup misal Rp 10.000-Rp20.000 untuk sepanjang itumah. Serta menyusun jadwal yang tidak bentrok atau bersamaan dengan arus orang-orang berangkat dan pulang kerja, sehingga tidak sama sekali menganggu perjalanan CL. Misalnya untuk keberangkatan dari Pasar Senen jam 6 pagi, sampai di Merak jam 11 Siang misalnya, lalu nanti dari Merak diberangkatkan kembali pada Pk 14:00 dan sampai di Pasar Senen jam 6 Sore misalnya,dimana di jam itu, banyak opsi kereta yang dapat digunakan baik menuju lintas utara (Pantura) maupun lintas selatan (Pansela). 

Pelajaran yang dapat dipetik dari perjalanan Kereta Api Tegal Bahari misalnya, tatkala dirinya dilebur bersama duo Cirebon (Argo Jati dan Cirebon Ekspres) yang kini bernama Argo Cheribon, justru kembali dihadirkan manakala sang adiknya (Kereta Api Tegal Ekspres pada saat itu) dihapus karena perannya digantikan oleh Kereta Api Airlangga, tetapi dengan kelas yang berbeda, dia pun tetap diminati oleh penumpangnya meskipun dengan harga yang sangat tidak bersahabat. 

Artinya, sebenarnya Kereta Api Krakatau juga bisa kembali lagi, tapi dengan kelas berbeda pun tidak apa-apa, yang penting bagaimanapun saya sih berharap KA Krakatau diluncurkan kembali sebagai solusi bagi masyarakat Banten atau penumpang dari Sumatera menuju kota-kota di Jawa atau bahkan menuju Bali dengan mengantarkannya menuju ibukota terlebih dahulu untuk bergantian kereta yang dijuluki sebagai 'Kereta Bertabur Bintang'. Sekiranya itu terjadi, betapa dengan mudahnya mereka dapat menggapai tujuan yang mereka inginkan, semoga hal tersebut dapat direalisasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun