Mohon tunggu...
Mumbayinah
Mumbayinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesepian

3 Februari 2023   14:48 Diperbarui: 3 Februari 2023   14:58 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hatinya redup tanpa secercah harapan lagi

Matanyapun terus menitikkan air tanpa kunjung usai 

Hari-harinya selalu dibenahi rasa yang tak tau apa arti dari semuanya

Seuntai pena menari dengan menghiasi alunan irama yang tak bernada

Mulut yang tak bisa lagi harus mengucap apa

Derai dada yang mengalir kencang dengan serpihan lara

Tuhan, semaunya hanyalah Engkau yang dapat mengetahuinya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun