Mohon tunggu...
M nasir
M nasir Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa yang susah tamat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Siapa Presiden Indonesia 2024

13 Oktober 2020   03:04 Diperbarui: 13 Oktober 2020   04:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan ini tentu sangat dini. Masih ada 4 tahun lagi, dan politik sangat dinamis. Semua bisa saja terjadi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sekarang jadi lawan, nan bisa jadi kawan. Sekarang kawan seiring,nanti bisa jadi kompetitor.

Meski masih lama, tapi pembicaraan tentang siapa sosok yang bakal tertarung sangat menarik untuk dibahas. Sama seperti pertandingan sepakbola, memprediksi itu sangat seru.

Jika aturan tentang Presidential Threshold atau ambang batas pencalonan masih berlaku. Artinya kemungkinan calon yang maju sangat terbatas, sama seperti 2014 dan 2019. Dari sekian banyak partai politik, PDI P paling berpeluang mengusung kandidat, raihan suara PDIP setara dengan 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.

Dengan jumlah tersebut, PDI P belum bisa mengusung sendiri. Masih butuh berkoalisi dengan partai lain guna melengkapi syarat 20 persen. Untuk jagoannya sendiri, PDI P belum secara resmi mengumumkan. Tapi sudah ada nama-nama yang difavoritkan diusung PDI P, mulai dari Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Risma dan Tito Karnavian.

Dari Gerindra nama favorit masih Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Untuk PKS ada yang memprediksi Anies Baswedan. Demokrat kemungkinan AHY, sedangkan partai lain masih terlihat malu-malu mau mengusung siapa. Partai diluar DPR yang mengusung Capres adalah PSI, mereka mengusung Giring yang sekarang jadi Ketua.

Jika Mahkamah Konstitusi memutuskan PT tetap 20 persen. Paling rasional akan ada tiga pasang calon. Nama-nama yang muncul akan sangat tergantung partai yang berkoalisi nantinya.

Bisa saja PDI P kembali berkoalisi dengan Gerindra seperti Pilpres 2009. Bisa juga keduanya kembali bersaing walau sekarang satu koalisi di pemerintahan.

Ini hasil Pileg 2019. Dibawah PDI P ada, Partai Gerindra 17.594.839 atau 12,57 persen suara sah dan Partai Golkar 17.229.789 atau 12,31 persen suara sah.

Kemudian ada PKB dengan perolehan 13.570.097 suara (9,69 persen), Partai Nasdem 12.661.792 suara (9,05 persen), PKS 11.493.663 suara (8,21 persen), Partai Demokrat dengan 10.876.507 suara (7,77 persen), PAN dengan 9.572.623 suara (6,84 persen), dan PPP dengan 6.323.147 suara (4,52 persen).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun