Dulu saat kampanye 2009, banyak yang menilai banyak kesamaan cara , gaya tim kampanye Pak SBY dan Mr Obama. Sekarang malah sama Presiden jabatannya. Sama sama demokrat pula nama partai yang mengusung mereka jadi pemimpin di negara nya. Kalau mau dicari mungkin masih ada style yang agak mirip dari kedua pemimpin ini. Tapi sesuai judul di atas penulis mau melihat beda yang amat kontras dari keduanya dalam menghadapi kecelakaan/bencana pemboran minyak di negara masing masing.
Di sini sudah empat tahun lebih kecelakaan/bencana akibat pemboran minyak di Porong (Lapindo) Sidoarjo. Memang ada beberapa kali Presiden berkunjung untuk melihat penduduk di sana. Tapi penyelesaian tuntas tentang tanggung jawab si perusahaan kok terkesan tidak jelas. Bahkan dalam kunjungan terakhir malah diwacanakan lokasi semburan Lumpur bisa dijadikan obyek wisata. Tentang cara dan usaha menghentikannya entah lah . Bagaimana nasib rakyat (sebagian masih di pengungsian)  yang tanah, rumah, pabrik , sawah,   kampung dan jalan tol  yang kelelep lumpur masih mengambang. Lapindo berharap pemerintahlah yang ambil alih penyelesaiannya, sedangkan pemerintah...... ah...capek deh.
Nun di sana, saking perhatian dan pedulinya si presiden maka dalam satu bulan saja sudah 2 kali bolak balik ke daerah bencana untuk memastikan dampaknya dan sekaligus memerintahkan pencegahannya. Pimpinan tertinggi BP (British Petroleum) sudah harus menghadap karena dipanggil Obama untuk memastikan kompensasi yang harus dibayar BP akibat dampak tumpahnya minyak yang mengotori/mencemari laut dan  daerah sekitar.
Kunjungan resmi ke RI dan Australia pun dibatalkan. Obama begitu serius mengatasi, memikirkan bencana yang dialami rakyatnya. Disini, he..he... business as usual. Masih bisa juga kunjungan ke sana sini dan Jumat kemarinpun sempat main bola di Cipanas nan sejuk tentunya. Soal lumpur di Porong ? Marilah kita berdoa agar Tuhan segera berkenan menghentikan semburan lumpur tsb.
Selamat berakhir pekan dan ....
Salam kompasiana,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H