Mohon tunggu...
Mulyono Ardiansyah
Mulyono Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Pelatih Olimpiade Sains Indonesia

Mulyono Ardiansyah, seorang penulis yang suka mengeksplorasi berbagai tema kehidupan melalui kata-kata. Ia berusaha menciptakan cerita yang dapat menggugah emosi dan pemikiran pembaca. Ia berharap dapat menyentuh hati pembaca dan mengajak mereka merenungkan makna di balik setiap peristiwa. Terima kasih atas kesempatan ini untuk berbagi cerita. Kalian bisa lihat aktivitasnya di ig @kingrasastra sekaligus sedikit prestasi kecilnya yang masih tersimpan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

BERANI: Berdayakan Rakyat dengan Aksi Nyata Inklusif guna Mewujudkan Partisipasi Sosial yang Setara

15 Desember 2024   23:05 Diperbarui: 15 Desember 2024   23:22 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Disabilitas (Sumber: pngtree)



Dalam kehidupan masyarakat modern, seringkali kita melihat bahwa sebagian besar perhatian tertuju pada pencapaian teknologi tinggi dan inovasi dalam berbagai bidang. Namun, ada satu hal yang kerap terlupakan, yaitu kelompok rentan yang justru membutuhkan perhatian lebih. Kelompok ini termasuk penyandang disabilitas, lansia, dan komunitas marjinal lainnya. Mereka tidak hanya membutuhkan dukungan fisik, tetapi juga kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, berbagai inisiatif yang melibatkan mereka dalam proses perubahan sosial memiliki dampak yang sangat signifikan. Kisah-kisah ini tidak hanya menggambarkan inovasi dalam bentuk teknologi, tetapi juga inovasi dalam cara berpikir dan cara masyarakat memperlakukan anggota yang lebih lemah.


Partisipasi yang Menggerakkan Perubahan: Semesta Akses

Di sebuah desa kecil di Yogyakarta, terdapat kelompok masyarakat bernama Semesta Akses yang menunjukkan bagaimana partisipasi kelompok rentan dapat menciptakan perubahan besar. Kelompok ini terdiri dari pemuda desa, tokoh masyarakat, serta penyandang disabilitas. Mereka menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan yang melibatkan penyandang disabilitas sebagai pengajar. Salah satunya adalah pelatihan bahasa isyarat yang diberikan oleh anggota komunitas tunanetra kepada masyarakat umum. Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa penyandang disabilitas bukanlah beban, melainkan aset bagi komunitas.

Keberhasilan program ini tidak lepas dari semangat gotong-royong yang dimiliki oleh warga desa. Pemuda desa membantu membangun fasilitas aksesibilitas seperti jalan khusus untuk kursi roda, sementara ibu-ibu desa menyediakan konsumsi untuk pelatihan. Model partisipasi masyarakat seperti ini menekankan pentingnya kolaborasi antara semua elemen dalam masyarakat, tanpa melihat perbedaan.


Inovasi dalam Berpikir: Bank Kesempatan di Surabaya

Di Surabaya, komunitas Berdaya Bersama memperkenalkan konsep yang revolusioner, yaitu Bank Kesempatan. Konsep ini memungkinkan lansia dan penyandang disabilitas untuk menabung waktu yang mereka habiskan untuk berkontribusi pada komunitas. Sebagai imbalannya, mereka dapat "menukarkan" waktu tersebut dengan berbagai layanan atau produk, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pelatihan keterampilan, atau bahkan akses ke layanan terapi fisik.

Misalnya, seorang lansia bernama Pak Agus yang selama ini mengajar anak-anak membaca di lingkungan sekitarnya, bisa menukar waktu tersebut dengan sesi terapi fisik. Hal ini memungkinkan Pak Agus merasa dihargai dan memberikan kontribusi yang berarti, meskipun secara fisik ia sudah lebih tua. Di sisi lain, masyarakat juga merasa mendapat manfaat dari keterlibatan aktif kelompok rentan dalam pembangunan komunitas.

Program seperti ini mengajak kita untuk melihat disabilitas bukan sebagai kekurangan, tetapi sebagai peluang untuk berinovasi dalam menciptakan sistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Rini, pendiri Komunitas Berdaya Bersama, mengungkapkan bahwa inovasi ini menunjukkan bahwa semua orang, terlepas dari kondisi fisiknya, memiliki potensi untuk memberi dan menerima manfaat dalam komunitas.


Menghargai Kontribusi Tanpa Melihat Keterbatasan: Dampak Sosial yang Positif

Apa yang membuat inisiatif seperti Semesta Akses dan Bank Kesempatan begitu penting adalah dampak sosial yang dihasilkan. Dampak ini seringkali tidak bisa diukur hanya dengan statistik atau jumlah program yang dilaksanakan. Sebagai contoh, Tuti, seorang ibu rumah tangga dengan keterbatasan fisik yang bergabung dalam pelatihan kerajinan tangan yang diselenggarakan oleh Semesta Akses, kini memiliki usaha kecil yang menguntungkan. Sebelumnya, Tuti merasa tidak memiliki tempat di masyarakat dan bergantung sepenuhnya pada keluarganya. Namun, setelah menjalani pelatihan, ia menemukan kepercayaan diri dan kemandirian ekonomi. "Sekarang saya bisa menghasilkan uang sendiri, dan merasa hidup saya punya tujuan," kata Tuti.

Cerita Tuti mencerminkan perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan individu yang sebelumnya merasa terpinggirkan. Program pelatihan ini tidak hanya memberinya keterampilan, tetapi juga memberikan harapan dan rasa memiliki di tengah masyarakat. Lebih jauh lagi, keberhasilan usaha Tuti menginspirasi ibu-ibu lain untuk mencoba berwirausaha dan memberdayakan diri mereka sendiri.


Membangun Kesadaran Masyarakat dan Lingkungan yang Lebih Terbuka

Keberhasilan inisiatif semacam ini juga mengarah pada perubahan yang lebih besar dalam cara masyarakat melihat kelompok rentan. Di Surabaya, keberadaan Bank Kesempatan telah memicu perusahaan-perusahaan lokal untuk mulai merekrut penyandang disabilitas sebagai bagian dari tenaga kerja mereka. Hal ini menunjukkan bahwa menyediakan peluang bagi kelompok rentan bukan hanya sebuah tindakan sosial, tetapi juga investasi bagi masa depan yang lebih inklusif dan produktif.

Selain itu, inisiatif seperti Semesta Akses juga menunjukkan bahwa masyarakat lebih peka terhadap kebutuhan kelompok rentan. Pemerintah daerah pun mulai memperhatikan pentingnya membangun infrastruktur yang lebih inklusif, seperti ruang publik yang ramah bagi penyandang disabilitas dan lansia. Ini adalah langkah kecil yang mengarah pada perubahan besar, yang dapat menjadikan masyarakat lebih terbuka dan adil.


Pelajaran yang Bisa Dipetik

Kisah-kisah ini mengajarkan kita beberapa hal penting tentang pemberdayaan kelompok rentan. Pertama, partisipasi masyarakat harus dilakukan dengan prinsip inklusi dan kesetaraan. Kelompok rentan tidak hanya bisa menerima manfaat, tetapi juga harus memiliki kesempatan untuk memberi kontribusi, baik dalam bentuk waktu, tenaga, maupun ide. Kedua, inovasi tidak selalu harus menggunakan teknologi canggih; terkadang, ide-ide sederhana namun diterapkan dengan konsisten dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Ketiga, dampak positif dari inisiatif ini tidak hanya dirasakan oleh kelompok rentan, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan, yang semakin mengakui potensi besar dalam diri setiap individu, tanpa melihat kekurangan mereka.


Inklusi: Jembatan untuk Membangun Masyarakat yang Lebih Kuat

Akhirnya, apa yang dapat kita pelajari dari inisiatif-inisiatif ini bahwa inklusi bukan hanya sekadar memberi bantuan kepada kelompok rentan, tetapi juga memberi mereka tempat di meja diskusi, peran dalam pengambilan keputusan, dan kesempatan untuk bersinar. Dengan memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi, kita tidak hanya membantu mereka, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih kuat dan berdaya. Melalui partisipasi yang menggerakkan, inovasi yang berkembang, dan dampak sosial yang luas, kita bisa menciptakan dunia yang lebih inklusif dan penuh harapan bagi semua.

Menghadirkan kelompok rentan dalam proses perubahan sosial bukan hanya memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi, tetapi juga memberi kontribusi pada kemajuan bersama. Inisiatif seperti Semesta Akses dan Bank Kesempatan adalah bukti bahwa dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif, berdaya, dan memiliki solidaritas yang tinggi. Ke depan, lebih banyak lagi inisiatif seperti ini yang perlu didorong agar setiap individu, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari perubahan sosial yang kita upayakan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun