Mohon tunggu...
Mulyo Hartono
Mulyo Hartono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Melayani Konsultan Guru Online Tanya Jawab Seputar Info Guru

Berbagi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Predikat Juara Kelas

21 Desember 2019   16:17 Diperbarui: 21 Desember 2019   16:18 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerimaan Raport | dokpri

Hari ini tanggal 21 Desember 2019 adalah penerimaan raport siswa sekolah dasar di Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Tentu dalam hasil raport ini ada siswa yang meraih predikat juara kelas. Para siswa yang dipanggil kedepan kelas dengan disaksikan orang tuanya pasti seneng dan bangga. Apalagi orang tuanya yang datang dan menyaksikan anaknya mendapat predikat juara kelas. Dibalik fenomena pemberian predikat juara kelas memang ada yang pro dan kontra, akan tetapi semua ini kita ambil hikmah positifnya saja. 

Lantas apa fenomena yang terjadi pada anak predikat juara kelas versi saya sebagai guru. Anak yang menjadi juara biasanya akan mendapatkan apa yang diminta pada orang tuanya, sepeda, handphone atau rekreasi kemana yang diminta. Nach itulah asyiknya menjadi anak juara kelas, belajar yang rajin yach. Sebagai guru harus bisa menentramkan psikologi anak yang belum mendapatkan predikat juara kelas. 

Kesuksesan bukan berawal dari juara kelas, tapi ini bagian dari faktornya. Kesuksesan bisa diraih dengan keulwtan dan ketekunan seorang manusia dalam berusaha meraih apa yabg dicita-citakan. Itulah kata-kata saya mensuport siswa dan orang tua yang hadir dalam penerimaan raport. Predikat juara kelas ini hanya sebagai filter siswa bahwa dia adalah tertinggi nilainya dari siswa lainnya. Mendapatkan predikat juara kelas ini tentu tidak mudah, butuh ketelatenan belajar dari siswa dan suport dari orang tua, nach inilah yang harus anda lakukan pada anak anda. Guru harus bisa menetramkan jiwa siswa dan orang tua siswa.

Fenomena Juara kelas ini juga ada dampak negatifnya, siswa yang terbiasa menjadi juara kelas dia akan down saat tidak menjadi juara kelas. Bisa jadi tuntutan orang tuanya maupun dari dalam diri mereka sendiri. Sudah banyak kejadian yang terjadi, sampai anak menangis dan takut pulang kerumah karena dimarahi orang tuanya. Sebagai orang tua sebaiknya harus bisa memahami karakter dan jiwa anaknya, tetap suport disaat menjadi juara kelas dan tidak menjadi juara kelas. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi siswa dan orang tua siswa.

Baca juga Tanda Ada Ular Dirumah dan Pencegahannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun