Seringkali jabatan adalah buah dari suratan tangan. Namun tidak dengan kenyataan bekerja. Kerja adalah upaya nyata yang memerlukan perjuangan fisik, daya pikir, emosional bahkan spiritual untuk meraih sukses.
Demikian juga dengan roda perusahaan, bergerak kearah mana karena kerja nyata para pelakunya. Yaitu seluruh pimpinan dan staf.
Sebelas tahun lebih menjadi direksi dan 18 tahun sebagai staf di Pelindo memberikan berbagai pemahaman tentang bagaimana korporasi berjalan.
Pertanyaannya apa hal hal utama proses kepemimpinan, yang akan mempengaruhi efektivitas suatu perusahaan?
Berdasarkan pengalaman nyata dan berbagai masukan serta pembelajaran teori dan studi kasus di bangku sekolah, saya mencoba merangkai model gambaran besar bagaimana effective leadership bekerja. Dengan faktor dan poin poin seperti berikut.
Pertama, pemahaman terhadap tujuan dan misi dibentuknya suatu badan usaha.Â
Pelindo4 berdiri sebagaimana BUMN yang lain, memiliki misi pelayanan dan komersial. Juga sebagai agent of development serta memiliki pula tanggung jawab sosial (Corporate social responsibility)
Ke dua, identifikasi faktor faktor besar apa yang memaksa perusahaan harus berubah. Hal hal berikut bisa menjadi trigger arah perubahan Pelindo 4 dimasa datang. Antara lain,
1) Data LPI atau Logistic Performance Index yang diterbitkan Bank Dunia, menyatakan LPI Indonesia masih belum bagus. LPI yang antara lain menilai efisiensi dan efektivitas koneksitas terutama angkutan barang dan peti kemas melalui laut dan sungai tentu sangat terkait dengan BUMN Pelabuhan.
2) Program Pendulum Nusantara yang nantinya akan populer dengan istilah Tol Laut, tentu mendorong Pelindo4 harus banyak berbenah.