Klaster wisata alam yang sedang hit di sekitaran Bandung dewasa ini berada di wilayah selatan dan utara.
Keindahan alam Bandung selatan berpusat di Ciwidey dan sekitarnya. Yang tersohor dengan telaga atau situ, kawah, kebun teh, hutan pinus dsb yang indah dan panoramik.Â
Kita ingat keindahan wilayah ini diabadikan dalam salah satu lagu berlanggam Keroncong oleh sang maestro komponis Indonesia Ismail Marzuki. Pria kelahiran Betawi penulis lagu lagu perjuangan yang melodius dan abadi. Lagu langgam itu berjudul Bandung Selatan Di Waktu Malam. Meski lagu ini dicipta awal tahun 1950 an tapi sampai saat ini masih enak untuk didengarkan.
Dengan syair puitis seperti potongan ini,
Bandung selatan di waktu malam,
Berselubung sutera mega putih,
Laksana puteri lenggang kencana,
Duduk menanti akan kekasih....
Teringat dulu kala, Nyess rasanya saat menikmati langgam ini dari radio transistor di siang gerah acara pilihan pendengar RRI.
Kawasan Bandung utara tak kalah menariknya dibanding selatan. Klaster wisatanya meliputi Tangkuban Perahu, Maribaya, Lembang, Dago dan sekitarnya.
Siang ini usai golf di Dago Heritage, awak berniat menjelajahi salah satu wisata baru di kawasan utara. Mobil meliuk menanjak di jalanan sempit namun bersih, rimbun dan asri menuju salah satu destinasi wisata yang sedang viral The Lodge Maribaya.
Jaman kemudahan informasi, dulu kala kalau berkendara di Bandung mesti beli lembaran map yang terkadang tak lengkap karena kota kembang terkenal dengan banyaknya jalan sempit dan berkelok. Sekarang cukup membeli pulsa, berbagai informasi kota bisa diperoleh dari Google. Dari destinasi wisata, tempat kuliner, hotel dan hampir informasi semua hal bisa diperoleh. Termasuk jalan dan waktu tempuh menuju tujuan.
Benar juga wisdom yang mengatakan, teknologi membuat hidup lebih mudah, seni membikin kehidupan lebih indah dan Iman membimbing manusia menjalani hidup lebih terarah. Cuma terkadang terjadi masalah karna nafsu orang lebih kuat menggelegak dibanding imannya.