Butuh waktu satu setengah jam pergi pulang melayari sungai, mengitari pulau pulau di delta sungai.
Sayang hujan tak kunjung reda, bahkan lebih deras. Milyaran butir air hujan jatuh di permukaan sungai disepanjang pelayaran. Menimbulkan gelembung gelembung bak lukisan abstrak multi makna. Air hujan membentuk tirai kelabu, membuat pandang tak jelas mengamati ratusan hunian hunian indah di delta Parana.
Pulau pulau itu konon bisa dibeli dan atau disewa menjadi tempat tinggal. Sebagai permanen dan week end residen bagi orang orang kaya Buenos Aires.
Hujan semakin deras, Boat urung mendarat di salah satu pulau terbesar untuk acara walking tour. Kapal putar balik, kembali ke pangkalan semula di dermaga Tiger.
Dari kota Tiger bus melaju menuju La Bombonera stadium milik klub sepak bola La Boca Junior di kota Buenos Aires.
Sepak Bola adalah media ekspresi utama sebagian besar orang Argentina. Buenos Aires adalah kawah Candradimuka bagi para perintis karir di bidang olah raga sepak menyepak ini.
Buenos Aires juga mendapat sebutan kota Derbi. Saking seru dan fanatismenya persaingan dan perseteruan dua klub papan atas kota ini. Antara La Boca dan klub River Plate. Fanatisme para suporter kedua kesebelasan sering menimbulkan hal hal negatif berbahaya. Namun juga sering menumbuhkan atmosphere persaingan yang saling mengasah. Mendongkrak kompetensi dan kehebatan kedua belah pihak. Pemain, pelatih dan pengurus lainnya.
Kami masuk stadion yang didominasi warna Biru Kuning. Warna kebanggaan kesebelasan La Boca. Konon sejatinya, pada awalnya warna kostum kesebelasan ini adalah kemerahan. Namun suatu saat ada pesaing yang memiliki seragam baru dengan warna kemerahan mirip warna La Boca.
Pemilik dan manajemenpun  ingin merubah warna khas klub dengan warna yang lebih memiliki arti dan khas. Mereka nongkrong di tikungan sungai. Telah bersepakat, warna kesebelasan mendatang akan diganti sesuai dengan warna bendera Kapal yang pertama akan melintasi mereka. Ternyata kapal berbendera Swedia berwarna biru kuning yang pertama datang melintasi rombongan pemilik dan manajemen La Boca. Sejak itu warna La Boca berubah, dari kemerahan menjadi biru kuning. Hingga kini.
Menyusuri lorong lorongnya. Naik ke tribunnya yang curam, membayangkan atmosphere kala berlangsungnya pertandingan di stadion berkapasitas empat puluh sembilan ribu orang ini. Apalagi saat digelar Super clasico, yaitu laga antara La Boca versus musuh bebuyutan River Plate. Terminologinyapun lebih dahsyat dibanding El Clasico, istilah laga bola di Spanyol saat Real Madrid melawan Barcelona.