4. Wellington - Ketemu Pak Dubes
Wellington adalah ibukota Selandia Baru. Kota terbesar ke tiga setelah Auckland dan Christchurch. Disanalah KBRI di NZ berada.
Sore itu beberapa bulan yang lalu, kami berenam senioren Golfer berkunjung ke kantor itu. Mas Tantowi Yahya, Dubes kita ada waktu longgar akan menemui kami.
Tentu kita semua akrab dengan pak Dubes. Pernah memandu acara TV populer bertajuk Who Wants To Be Millionair. Juga menjadi komandan sekaligus bintang acara mingguan di layar kaca, pagelaran musik Country. Acara yang selalu berlangsung meriah dan semarak.
Lagu-lagu Bengawan Solo, Aryati, Balada Pelaut dan lain lain dibawakan mas Tantowi dengan cengkok Country. Warna vokalnya mirip penyanyi top country Amerika Vince Gill. Mendayu melow romans. Batu pun bisa meleleh bila mendengarnya.
Memasuki lobi desk penerima tamu, nuansa Papua kental mewarnai ruangan itu. Ukiran kayu, ornamen suku Asmat terpajang dan menghiasi disana sini. Padu berkarakter.
Melewati desk penerima tamu, kami dipandu menuju ruangan Sriwijaya. Pastinya furniture, kain, warna merah keemasan Palembang mendominasi. Disanalah kami menunggu sejenak.
Mas Tantowi, pak Dubes muncul segar ber jas lengkap. Dengan styling-nya yang ramah dan bersahabat. Perbincanganpun mengalir santai tentang macam macam hal. Sembari mencecap teh hangat dan mengemil berbagai kue kering made in Tanah Air.
Selama sekitar dua tahun sebagai Dubes NZ, mas Tantowi menyimpulkan apa nilai utama, core value warga negeri Kiwi ini. Yaitu bersih, menjaga keseimbangan lingkungan dan taat hukum.
Nilai nilai utama itu konon telah menjadi praktik, kebiasaan bermasyarakat sehari hari. Bukan lagi wacana atau teori.
Tujuan menjadi komunitas yang bahagia dicapai dengan menerapkan tiga nilai utama tadi. Kebahagiaan bukan Zero Sum Game. Satu pihak sangat berkelimpahan yang lain kekurangan. Melainkan kebersamaan, situasi dan posisi win win. Mental dan praktik tiga nilai tadi kuncinya. Terbukti indek Gini, indek kesenjangan sosial NZ sangat kecil. Begitulah pembelajaran hebat yang kita terima dari masyarakat Selandia Baru.