Kebanyakan pensiunan yang tidak aktif dan tidak terikat lagi dengan kewajiban kewajiban agak mengabaikan, kurang perhatian terhadap tanggal tanggal. Barangkali kecuali tanggal satu, saat uang pensiun di transfer.
Apalagi pensiunan yang sedang ikut berlayar, kehilangan orientasi mengenai hari.Terkadang perubahan siang dan malam pun tidak terasa. Itulah yang Awak alami saat mengikuti pelayaran Alaska.
Tidak begitu ngeh lagi ini hari apa. Sudah Cruising berapa lama. Hanya menandai waktu berdasarkan jam jam.
Bangun pagi ini, tidak tahu lagi hari apa, tanggal berapa. Pagi ini sebagaimana rutinitas biasanya. Â Bangun, men search kiblat di gatged..... setiap Sholat, arah Sajadah sering berubah mengikuti perubahan haluan Kapal.... Sholat Subuh. Terkadang Sholat menghadap jendela, mengarah laut. Lain kali arah sebaliknya, menghadap pintu masuk kamar.
Kemudian nge teh hangat, teh khusus bawaan dari Tanah Air. Nge teh, sambil memandangi gelombang laut pagi yang mulai samar samar nampak.
Dilanjutkan naik ke deck Promenade, lantai 12. Siapa tahu beruntung melihat Sunrise Alaska. Namun pagi ini kembali gagal. Selama pelayaran memang belum pernah berhasil melihat Sunrise atau Sunset Merah Bulat di Alaska. Mengharap bentuk Matahari terbit atau tenggelam sebagaimana yang terlihat di  Pantai Kuta, Parang Tritis atau Candi Borobudur.
Rupanya di Alaska, Mataharipun menjadi misterius. Muncul tak kelihatan, pergipun tak nampak. Hanya bercak sinarnya saja, mewakili hadir di langit.
Gagal mengharap Sunrise muncul membara dari Cakrawala, turun tangga ke lantai 11di sisi kolam renang. Menyusur koridor panjang, bertandang ke Market Place. Memesan telor dadar di konter Asep van Cianjur. Menikmati sarapan, duduk mepet di sisi jendela kaca.
Menabur garam dan merica di dadaran telor. Sembari menatapi buih buih putih di luar, tak putus berlarian menjauh di sisi Kapal. Sedangkan Langitluas, kelabu memayungi. Â Melankoli pagi.
Palm Court, ruangan bulat telur. Berada di ujung Haluan Kapal. Berdinding kaca melengkung, ditopang pilar pilar putih perkasa. Sofa dan Kursi terserak  memenuhi separo ruangan. Ditengahnya dilengkapi konter meja Bar. Di ujung kiri ruangan nongkrong sebuah semi grand Piano. Setiap hari pada jam jam tertentu Piano itu dimainkan berbagai genre musik. Klasik, Jazz, Pop, juga Blues.