Rambo yang berubah dari Victim menjadi Predator. Film laga yang seru. Sedikit berlebihan mengisahkan sang Jagoan.
Gold Rush, demam emas bermula ketika tahun 1860 an terdengar kabar seseorang mendapatkan sepotong Emas. Saat sedang memancing ikan di salah satu Creek, sungai kecil di sekitar Hope. Terjadilah gelombang migrasi manusia besar besaran menuju Hope.
Tidak hanya dari Kanada saja, tetapi juga ribuan orang bergerak dari Seattle wilayah Amerika yang berdekatan dengan Kanada. Bahkan dari wilayah yang sangat jauh, California.
Ribuan orang berkumpul di wilayah ini. Menaruh asa. Memintal harapan dengan memburu, menambang emas di sungai sungai.
Hope menjadi panggung drama kisah harapan manusia. Harapan yang menjadi energi. Sebagian orang sukses menangguk logam mulia itu. Namun lebih banyak lagi yang gagal. Terperosok berantakan, mengorbankan waktu, tenaga. Bahkan nyawa tanpa hasil.
Drama mengejar harapan itu layaknya kisah manusia sepanjang jaman. Penuh dinamika, senang dan sedih silih berganti.
Harapan bisa menjadi bernilai dan nyata, manakala seseorang selalu ingin berkembang dan memiliki keuletan. Mampu bertahan terhadap tekanan serta kesulitan kesulitan.
Dari pelajaran di wilayah Hope, kami juga mampir ke lokasi penanda sukses sebuah Visi seorang Visioner.
Lokasi itu ditandai dengan monument. Sebuah gerbong Kereta Api berwarna merah. Lambang ketika Visi konektivitas Kereta Api ke seluruh pelosok Kanada telah terwujud.
Visi yang untuk merealisasikannya sarat dengan hambatan, kesulitan dan juga kegagalan kegagalan. Namun dengan kolaborasi berbagai talenta disertai passion yang kuat, akhirnya Visi itu terwujud dan bermanfaat hingga sekarang.