2.9. Keramaian Di Bukit
Mobil mendaki kawasan Semarang nduwur, Semarang atas. Malam ini di akhir pekan jalanan tersendat. Ramai lalu lalang.
Kami telah berada di daerah Gombel. Saya minta mobil berjalan pelan. Mata cilang cileng ke kiri kanan. Mencari rumah yang menjadi pembicaraan di tahun 1970 an. Rumah angker di perbukitan Gombel, tempat shooting film terkenal. Film Beranak Dalam Kubur, dibintangi aktris papan atas top kala itu, Suzanna.
Tetapi malam gelap menghalangi pandang. Mungkin juga rumah itu sudah di renovasi. Rumah tidak ditemukan, meskipun tahun 1980 an pernah bertandang dan memotret rumah besar berhalaman luas itu. Mobil melaju melanjutkan perjalanan. Rasa penasaran, pingin memotret rumah angker di waktu malam tidak kesampaian. Ya sudah rapapa.
Kami menuju tempat makan malam di ketinggian Gombel. Dengan view Kota Semarang dan Laut Jawa. Ketika dimintai saran tempat makan malam yang view nya bagus di Gombel, petugas hotel tadi siang menyarankan 2 resto yang bisa dicoba.
Kami memilih Cafe Mr K, salah satu dari 2 resto yang disarankan. Cafe K berlantai 2. Lantai atas di ruangan tertutup, ber AC dan non smoking. Tidak ada bukaan untuk view keluar. Sedangkan yang di lantai bawah adalah ruangan terbuka. Dengan view kota Semarang di kiri bawah. Non AC, smoking dan ada panggung Live Music.
Di lembah, dibawah sana kerlap kerlip lampu kota Semarang ngisor, Semarang bawah berbatas laut. Kerlap kerlip menghadirkan pemandangan dramatis. Restoran ini seperti Perahu besar terbang melayang diatas kota Semarang.
Seandainya ada teropong malam, pasti terlihat Kapal kapal sedang berlabuh dan bertambat jauh dibawah sana, di Pelabuhan.
Disinilah Semarang atas, wilayah pemukiman di perbukitan. Dan disanalah Semarang bawah di sisi laut, tempat aktivitas sehari hari berlangsung.
Ternyata resto ini untuk segmen anak muda. Pengunjung sebagian besar remaja, muda mudi. Berpakaian santai, kasual. Ramai bercengkerama.