Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Aneka Ragam Nuansa di Jepang, CatPer 30

28 Agustus 2019   09:03 Diperbarui: 28 Agustus 2019   09:13 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterlibatan penuh Amerika dalam kancah perang Dunia ke dua membuat Winston Churchill paling bergembira. Perdana Menteri Inggris, panglima terdepan memimpin perlawanan terhadap Hitler dengan Nazi Jerman ini penuh harapan untuk segera mengakhiri kekejaman Nazi di Eropa. Akhirnya Amerika ikut membantu Inggris dan sekutunya melibatkan diri dalam perang terbesar dunia ini. Setelah sebelumnya agak enggan untuk ikut membantu dan ikut campur dalam kecamuk Eropa.

Setelah proyek Manhattan (kode untuk proyek Bom Atom) siap, Presiden Harry Truman menyetujui pengeboman Jepang untuk mengakhiri perang berkepanjangan ini.

Bom Atom meluluh lantakan Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Bom itu meledak 580 meter diatas kota pada pagi hari. Menimbulkan payung jamur radiasi mengerikan. Pagi yang cerah berubah menjadi malapetaka. Memakan korban langsung 60 ribu warga. Dan sekitar 80 ribu tambahan korban kebakaran dan radiasi.

Jepang dengan semangat Samurai tetap belum menyerah dan tak jera dengan Bom dahsyat itu. Tetap melakukan perlawanan. Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus 1945, kembali Bom Atom menghantam Nagasaki. Menimbulkan 70 ribu korban.

Teori Relativitas Einstein, E = MC2 yang melandasi pembuatan Bom Atom begitu dahsyat menimbulkan dampak. Ilmu itu netral, bisa menjadi malapetaka bagi satu pihak. Namun  berguna bagi pihak lain. Demikian juga dalam kasus Bom Hiroshima - Nagasaki. Ilmu itu tidak bermoral, tidak mengenal baik atau buruk. Pengguna ilmu lah yang memahami moralitas.

Ice Wall. Dokpri
Ice Wall. Dokpri
Akhirnya Pemerintahan Jepang berhitung. Melihat kenyataan sebagaimana adanya. Kekuatan Amerika dan sekutu tak terlawan. Bahkan terdengar informasi, Tokyo akan menjadi target Bom Atom berikutnya apabila Jepang tidak segera menyerah.

Akhirnya melalui perundingan cepat namun alot, Jepang menyerah kepada sekutu. Untuk pertama kalinya Kaisar Hirohito, pada tanggal 15 Agustus 1945 berpidato melalui Radio. 

Menyatakan menyerah tanpa syarat. Hirohito tidak diadili. Namun julukan Tenno, penyebutan gelar Kekaisaran Langit tidak dipergunakan lagi. Juga mitos kalau Kaisar Jepang adalah keturunan Amiterasu, Dewi Matahari tidak diperdengarkan lagi.

Perang Dunia ke dua berakhir. Berdampak kepada Indonesia. Segera, pada tanggal 17 Agustus hari Jumat di bulan Ramadhan, Soekarno - Hatta memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia.

Bangsa Jepang dibalik sikap Omotenashi, keramahan bukan basa basi juga menyimpan sifat keras dan totaliter. Pengabdian total kepada junjungan, sering melahirkan tindakan tanpa pikir. 

Menjadi orang orang fatalis yang rela mempertaruhkan nyawa demi pengabdian, menjalankan perintah dan kesetiaan. Era Sengoku dan Showa adalah ajang praktik dari pengabdian total tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun