MRT kereta bawah tanah pertama di Dunia dioperasikan di kota London, tahun 1863. Disebut Tube, karena bentuk fisik Kereta menyerupai Tabung. Entah atas ide dan prakarsa siapa, yang jelas moda transport itu sangat membantu warga kota London dalam menempuh perjalanan sehari hari hingga saat ini. Jalur Tube di London sampai saat ini memiliki 270 stasiun. Dengan jaringan sepanjang 402 Km.
Meskipun Jakarta ketinggalan lebih dari 150 tahun dibanding MRT London, kita para warga dan pengguna harus optimis dan membantu. Menjaga keberadaan moda ini tetap nyaman bersih, aman dan berkembang.
Hari beranjak siang dan terik ketika kami sampai di Lebak Bulus. Untuk naik dari drop off ke stasiun tersedia 3 fasilitas. Undakan manual, Eskalator dan Lift. Kami naik Eskalator yang masih kinclong. Berdesir pelan, Eskalator membawa para calon penumpang ke atas, menuju platform.
Kami akan menjajal MRT Jakarta tahap satu. Dari Stasiun Lebak Bulus menuju Stasiun Bundaran HI. MRT akan melalui dan berhenti berturut turut di Stasiun Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, Asean, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Dukuh Atas BNI dan Bundaran HI sebagai ujung rute saat ini. Konon rute tahap dua juga sudah dirancang. Dari Bundaran HI sampai kawasan Ancol.
Beranjak dari Eskalator, beberapa  counter Bank menjual kartu MRT. Ada juga loket PT MRT menjual kartu sejenis. Stasiun adem, nyaman fan bersih. Di stasiun stasiun akan ditemui remaja Wanita dan atau Pria. Berperan sebagai Ambassador, siap memberi penjelasan hal ihwal MRT. Cukup membantu.
Kurang lebih 3 menit menunggu, Kereta yang disebut Ratangga menuju Bundaran HI tiba di platform 4. Hari libur pagi menjelang siang, Kereta masih longgar belum padat. Ketika akan berangkat Pintu Kereta menutup tiba tiba tanpa warning bertalu.Â
Terlihat ada rombongan yang anggotanya terpisah. Karena  sebagian tidak cepat masuk Kereta, sedangkan yang lain sudah terlanjur masuk ke dalam Kereta.
Kereta dengan tempat duduk memanjang berwarna biru, meluncur lembut meninggalkan Lebak Bulus. Getarannya pelan tidak ada goncangan. Meskipun kecepatan bertambah. Terasa Smooth and convenience.
Setelah beberapa Stasiun disambangi, kami turun di stasiun Blok M. Dari stasiun ini, kita bisa langsung berjalan masuk ke Shopping mall Blok M plasa atau menuju Blok M Square, tanpa harus kepanasan. Blok M, konon satu satunya stasiun yang terintegrasi dengan shopping mall.
Berleha leha sejenak di mall, kami kembali naik MRT melanjutkan perjalanan. Lalu berhenti di stasiun Senayan dan berjalan keluar. Mall Ratu Plasa dan FX plasa yang berdekatan tidak terhubung langsung dengan Stasiun. Harus berjalan lebih dulu ratusan meter di trotoar jalan Sudirman untuk menuju shopping mall.
Trotoar Sudirman tempat cantik untuk berfoto foto, dengan background gedung gedung menjulang di SCBD. Benar benar terasa berada di kota Metropolitan.