Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Romantic Journey di India, Catatan Perjalanan 12

27 Maret 2019   20:09 Diperbarui: 27 Maret 2019   20:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Satu hari yang cerah dalam suatu upacara, Filipus ayah Alexander dibunuh orang kepercayaannya sendiri.

Beberapa kalangan tinggi Macedonia mencurigai pembunuhan ini adalah aksi dari konspirasi yang dikendalikan Olimpia, Sang Permaisuri. Beberapa waktu sebelumnya, Filipus menikah lagi dengan keturunan bangsawan asli setempat. Filipus juga masih enggan mentasbihkan Alexander sebagai Putra Mahkota.

Pembunuhan Filipus disusul dengan pembunuhan berikutnya atas saudara lelaki Filipus yang berpotensi merebut kekuasaan.

Kecurigaan akan peran jahat Olimpia dalam rangkaian pembunuhan itu semakin besar. Namun semua itu tidak pernah terbukti.

Alexander resmi diangkat sebagai Raja Macedonia menggantikan ayahnya Filipus di usia muda, 20 tahun. Nantinya Alexander wafat di usia 33 tahun. Lahir 356 SM, mangkat 323 SM.

Dalam kurun waktu tiga belas tahun kekuasaannya, dipenuhi petualangan peperangan dan  invasi dari seorang Raja sekaligus Panglima perang. Peperangan Alexander yang selalu memetik kemenangan. Menjadikannya seorang Panglima perang terhebat sepanjang sejarah. Sepanjang  invasinya, Alexander memimpin langsung puluhan ribu tentaranya berperang dan menjajah menguasai Kerajaan Mesir, Persia dan Asia Timur. Perjalanannya akan  sampai dan berhenti di India. Karena pasukannya telah letih dan tidak mau berperang lebih lama lagi.

Di masa mudanya, oleh ayahnya Alexander telah dilibatkan dalam pertempuran penaklukan kerajaan kerajaan disekitar Macedonia. Alexander memimpin pasukan  langsung di medan pertarungan.

Pengalaman itu yang membuatnya tidak ragu untuk bertindak, ketika kerajaan kerajaan jajahannya mbalelo kala Ayahnya mangkat. Alexander berhasil memadamkan pemberontakan di Athena dan sekitarnya dalam waktu singkat. Alexander membentuk dan memimpin liga Corinthus. Liga dari kerajaan kerajaan Yunani.

Bersama liga ini, Alexander mempersiapan penyerbuan ke wilayah Imperium Persia. Ibunya, Olimpia yang paling utama memompa dan menyokong ambisi Alexander. Bahkan berkali kali meyakinkan kalau Alexander adalah manusia setengah Dewa yang tidak bisa dikalahkan manusia biasa. Zeus, Raja para Dewa telah membuahi rahimnya. Itu yang sering disampaikan Ibunya.

Motivasi Ibunya membentuk keyakinan dan percaya diri semakin besar dalam diri Alexander. Sebelum berangkat memulai invasinya, Alexander berjanji kepada ibunya. Apabila kota Babylonia ibukota Persia telah ditaklukan, Ibunya akan diundang mengunjungi kota yang terkenal megah dan indah itu. Babylonia mutiara Persia, Kota dengan Taman taman gantung yang mempesona.

Undangan itu tidak pernah terwujud. Itulah pertemuan terakhir Alexander dengan ibunya, Olimpia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun