Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Swiss di Musim Dingin, Catatan Perjalanan 12

31 Januari 2019   20:34 Diperbarui: 31 Januari 2019   20:58 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6. Jenewa

Bus putih, tunggangan kami seolah tak lekang oleh jarak dan waktu. Dibawah kendali Ivan the Pro Driver, Bus melenggang anggun tak kenal lelah dan mogok menembus suhu minus bumi Swiss.

Bus beranjak meninggalkan kemolekan Montreux dan kisah misteri Puri Chilon yang penuh histori. Cerita hingar bingar Festival musik tahunan yang telah berlangsung 51 tahun tak pernah jeda. Dan juga meninggalkan patung Freddie Mercury, sang Raja Rock yang menyimpan kenangan perjalanan sukses bertabur duka melankoli. Bus melaju menuju Jenewa, salah satu kota tersibuk di Swiss.

Kota Jenewa dekat dengan perbatasan Prancis, bahasa sehari hari penduduk disini adalah bahasa Prancis. Berbeda dengan penduduk kota Zurich dan Bern yang berdekatan dengan Jerman yang menggunakan bahasa Jerman. Sedangkan di Lugano, kota tepi Danau di Swiss selatan yang berdekatan dengan kota Milan, bahasa harian menggunakan bahasa Itali. Swiss adalah negara dengan tiga bahasa Nasional.

Senja itu tibalah kami di kota International Jenewa. Bu Susi, Menteri Perikanan dan Kelautan belum lama ini berkunjung ke kota Jenewa. Beliau menginginkan Danau Sunter di Jakarta Utara suatu saat bisa menjadi Area Publik se Asri, sebersih dan seindah Danau Jenewa.

Tentu saja bukan dari sisi luasnya. Karena luas Danau Jenewa adalah ribuan kali luas Danau Sunter. Sebenarnya Saya dan teman teman di Jak UT delapan tahunan lalu, pernah berinisiatif mengalokasikan dana Public Service Obligation perusahaan untuk membenahi Danau Sunter.

Tapi entah kenapa, inisiatif itu kandas sebelum mulai dilaksanakan. Impian Danau Sunter yang bersih dengan tepiannya yang ber geladak kayu dipenuhi kafe kafe cantik. Live music, jogging track, taman taman bunga, Angsa angsa yang aman berseliweran itu tak terwujud. Mudah mudahan impian Bu Susi untuk Danau Sunter segera terealisir.

Jenewa adalah kota di pinggir Danau Jenewa yang luas, bersih dan cantik. Di kota ini banyak sekali organisasi Internasional bermarkas. Seperti PBB, Palang Merah, WTO, ILO, ISO, dsb.

Salah satu ikon paling menonjol di kota Jenewa adalah Water Jet atau Jet D'Eau. Air muncrat di tengah Danau setinggi 125 meter. Merupakan Air Muncrat tertinggi di Dunia. Mengalahkan yang sejenis di kota Jedah, Saudi Arabia.

Konon Air muncrat yang telah berusia 127 tahun ini, dulunya dipergunakan sebagai petunjuk arah angin bagi para Nelayan maupun pelaku perniagaan yang menggunakan Perahu. Namun ada pula penjelasan , jet air itu sebagai sarana untuk distribusi air Danau ke sungai Rhne yang berdekatan dengan air muncrat itu untuk irigasi ke pedalaman. Ketika senja itu Bus kami menyusuri tepian Danau Jenewa, mendekati lokasi  Air Muncrat.

Entah kenapa, alat itu berhenti bekerja. Alias tidak ada Jet D'EAU di sore itu. Keheranan. Karena ketika enam tahun yang lalu di musim panas berkunjung ke kota ini, Air Muncrat itu seperti semburan ikan Paus raksasa. Kencang, deras dan tak henti henti menyiram udara Jenewa. Terlihat jelas dari seluruh penjuru kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun