Mohon tunggu...
Gerri Mulyawandry
Gerri Mulyawandry Mohon Tunggu... Pustakawan - ronapena

Pustakawan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Penyebab Manchester United Terpuruk

8 Desember 2013   06:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:11 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga pekan ke-15 klasemen sementara Liga Inggris musim kompetisi 2013-2014 bila dilihat memang tidak mengejutkan, di posisi empat besar bertengger tim papan atas langganan classic big four yakni Arsenal, Liverpool, Chelsea, (kecuali) City yg menggantikan posisi Manchester United (MU).Hanya saja yg membuat saya terheran-heran adalah posisi MU yg kian merosot, terlebih menuai hasil dua kali kalah secara beruntun di Old Trafford! yg sepertinya ada yg salah dengan MU musim ini. Beberapa pendapat mengatakan penunjukkan David Moyes sebagai suksesor Sir Alex adalah penyebabnya, ada pula yg mengatakan tidak beraninya MU merekrut pemain bintang, yg justru merekrut pemain-pemain medioker dan pemain muda.

Boleh saja hal itu menjadi penyebab MU kian terpuruk musim ini, namun saya berpendapat sebab utama dari kondisi yg dialami MU saat ini adalah begitu kentalnya gaya kepemimpinan Sir Alex selama + 27 tahun melatih sekaligus menjadi manajer MU sejak 6 November 1986 sampai dengan akhir musim 2012-2013. Seperti yg banyak diketahui bahwa Sir Alex mengedepankan kedisiplinan dan sangat keras mendidik anak asuhnya. Pemain sekelas David Beckham saja tidak Ia hiraukan bila melakukan hal-hal yg kurang baik bagi dirinya. Dan hal itu terjawab, sekalipun pada saat David Beckham atau CR7 hengkang MU tetap bisa menjuarai dan mendominasi Liga Inggris. Ini suatu bukti bahwa kunci utama keberhasilan MU ada pada Sir Alex.

Hingga tidak heran bila saat ini MU terpuruk karena kehilangan sosok kerasnya karakter Sir Alex di pinggir lapangan. Para pemain serta jajaran kepelatihan yg biasa dipimpin oleh Sir Alex dengan begitu kerasnya, harus beradaptasi dengan kepemimpinan David Moyes yg bisa dikatakan agak longgar dan lebih menuntut para pemainnya untuk improvisasi dan terkesan permisif dalam segi strategi yg dimainkan. Sehingga para pemain MU menjadi tidak terbiasa yg akhirnya menuai hasil tidak memuaskan di akhir pertandingan.

Padahal bila bicara mengenai materi pemain dan prestasi, seharusnya David Moyes lebih mudah meneruskan MU dibanding Sir Alex pada awal masuk menangani MU. Namun karena tradisi yg diwariskan Sir Alex terhadap MU begitu berpengaruh terhadap, sehingga para pemain belum terbiasa dengan gaya kepelatihan David Moyes. Apalagi Moyes membawa jajaran staf pelatih yg baru, hal itu makin mempersulit pemain untuk beradaptasi. Boleh jadi sekalipun Mourinho menjadi pelatihnya, tetap saja tidak begitu berpengaruh bagi MU.

Tapi bijaknya adalah memberi kesempatan Moyes hingga akhir musim sekalipun tidak mendapat gelar apapun, kalau perlu hingga musim depan (2014-2015) sebagai evaluasi. Bila pada musim depan tidak juga meraih gelar, rasa-rasanya sudah seharusnya manajemen MU mempertimbangkan kembali untuk mempertahankan Moyes.

Saya jadi berpikir liar, apakah ini kutukan dari kepelatihan yg menjabat lama dan bila tidak kunjung membaik bagi MU haruskah potong generasi pemain bagi MU ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun