Waktu fajar pun masih enggan sekedar menggeliat
Dari hangatnya ufuk peraduan
Ayam jantan masih meringkuk
Memeluk erat sekumpulan jerami
Yang menemani dinginnya sang malam
Namun mata ini masih enggan menutup
Terlelap sejenak menghimpun istirahat
Angan ini masih terus melayang
Berputar-putar mencari peluang
Peluang Menghadapi segala bentuk beban
Kebutuhan hidup yang Kian Hari Kian menekan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!