Mohon tunggu...
MULYATI
MULYATI Mohon Tunggu... Guru - ASN

menulis adalah menciptakan ruang untuk mencurahkan segala ekspresi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Caleg Milenial, yang Muda yang Berkarya

13 Maret 2019   01:58 Diperbarui: 13 Maret 2019   02:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagai masyarakat yang hidup di era industri 4.0 maka tidak perlu alergi dengan yang namanya perubahan. Perubahan akan selalu ada setiap waktu. Bahkan perubahan itu sendiri yang menandakan adanya sebuah kehidupan. Dalam tubuh kita misalnya, perubahan suhu tubuh, keasaman darah dan lain-lain menandakan bahwa tubuh kita masih hidup. 

Pun dalam hukum termodinamika, dimana perubahan energi yang tercipta dengan yang keluar menandakan masih adanya sebuah kehidupan dalam komunitas tersebut. Begitu pula dalam kehidupan sosial kita saat ini. 

Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Hanya saja perubahan di era industri 4.0 ini semakin cepat seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang kian canggih. Termasuk pula perubahan pola pikir masyarakat.

Salah satu perubahan pola pikir masyarakat yang kini tengah menjadi issu hangat adalah banyaknya kaum Milenial yang memutuskan diri untuk terlibat secara aktif dalam mengurus negara (read: menjadi caleg). 

Tentu hal ini jauh berbeda dengan era sebelumnya, dimana ketertarikan para kaum Milenial tidak seantusias sekarang. Bisa kita saksikan pula, dulunya mereka yang terlibat dalam dunia birokrasi mayoritas para orang dewasa yang sudah banyak makan asam garam kehidupan. 

Seolah menjadi anggota legislatif masih menjadi second choice ketika karir Di luar sudah purna ataupun kurang menemukan jalannya. Hal itu sangat berbeda dengan era sekarang, dimana para kaum Milenial yang baru keluar dari kampus langsung memutuskan diri menjadi wakil rakyat.

Sebagai masyarakat yang berliterasi baik maka tidak perlu merisaukan perubahan pola pikir anak muda hari ini. Apalagi bersibuk diri berburuk sangka kepada mereka.

Sebagai warga yang baik berpositif thinking lah kepada tujuan kaum Milenial itu yang ingin berkarya untuk negara. Begitu pula bagi para senior yang kini tengah memangku jabatan ataupun akan bersaing dengan generasi muda tersebut. Jangan sekali-kali merasa tersaingi hingga berbuat sesuatu yang justru merugikan diri sendiri.

Di era yang serba modern sekarang ini mau tidak mau kita pun harus mengikuti segala perubahan yang terjadi. Termasuk tuntutan memiliki keterampilan 4C agar bisa survive di era industri 4.0. Apakah itu 4C? 

Yang pertama adalah critic, peka terhadap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar sehingga mampu menilai apakah yang terjadi sudah sesuai dengan yang seharusnya atau justru menyimpang. 

Yang kedua creative, mampu mencipta atau memodifikasi cara atau segala sesuatu. Yang ketiga communication, mampu mengkomunikasikan dengan baik sesuatu yang telah dicapainya. Dan yang terakhir yaitu collaboration, mampu bekerja sama dengan orang lain untuk menghasilkan karya yang baik. Keempat keterampilan itu lah yang hari ini sudah dikantongi para kaum Milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun