Kalimat itu yang sempat disampaikan oleh seorang kawan padaku. Kata itu ada benarnya juga. Unik bisa jadi solusi ketika kau tak mampu berprestasi. Banyak kan tuh yang dulunya tidak berprestasi di sekolah, atau juara lomba tertentu tetapi sukses karena keunikannya. Semua bidang juga sama. Misalnya, dalam penjualan. Ketika sainganmua adalah perusahaan besar, maka kamu harus menjadi sesuatu yang unik yang berbeda.
Pedoman itujuga tampaknya dipegang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat lewat Pusat Litbang Permukiman. Jujur saya tidak pernah tahu jenis pekerjaan yang mereka lakukan itu apa. Saya jarang bersentuhan dengan dunia ini, sehingga saya tidak tahu program apa yang mereka lakukan. Dan ternyata instansi pemerintahan ini melakukan sesuatu yang unik yang sudah ada sejak 10 tahun lalu, sejak saya menjelang lulus sekola tingkat atas. Mereka membuat sesuatu yang unik, yakni “rumah bongka pasang”
Terdengar keren bukan? Kamu bisa membuat rumah yang bahkan dengan mudah kamu bongkar kembali. Seperti di cerita fiksi saja. Dan saya baru tahu 10 tahun kemuduan ketika mengikuti kegiatan kolokium yang diadakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) bekerjasama dengan Kompasiana. Kolokium tersebut diadakan pada 7 Mei 2015 bertempat di Graha Wiksa Praniti, Jalan Turangga, Bandung. Di acara tersebut, dijelaskan apa saja yang telah dibuat oleh instansi ini. Jujur, dari seminar ini saya baru tahu tentang teknologi yang dibuat oleh Pusat Litbang Permukiman. Saya dulu sempat mikir kalau instansi ini hanya mengurus tentang permukiman saja dan tidak teknis soal pembuatan teknologi pendukungnya.
[caption id="attachment_366080" align="aligncenter" width="300" caption="seminar membahas teknologi terapan RISHA"][/caption]
Banyak yang telah dibuat oleh Pusat Litbang Permukiman. Tetapi yang paling penting adalah konsep 100-0-100 yang dicangkan oleh instansi ini. Apa yang dimaksud dengan 100-0-100? Angka ini bukan sekadar angka, tetapi angka ini berkaitan dengan rumah bongkar pasang dan teknologi pendukungnya. 100-0-100 berarti 100% untuk akses air minum,, 0% kawasan kumuh di kota besar, dan 100% akses sanitasi .
Teknologi 100% Air Bersih
Inovasi ini sangat bagus. Betapa tidak, Pusat Litbang Permukiman membuat sebuah tkenologi yang memungkinkan air sungai untuk diubah menjadi air minum. Tadinya, saya tidak percaya. Tetapi setelah saya diajak berkunjung ke desa Sindang Pakuon, Cimanggung Kabupaten Sumedang, saya kaget, ada teknologi ini. Di kawasan ini ada sungai cilaki yang kemudian dimanfaatkan oleh Pusat Litbang Permukiman untuk dijadikan air minum melalui beberapa proses penyaringan. Kalau saya tidak salah ingat, setidaknya air dari sungai tersebut mengalami sekitar 5 atau 6 kali penyaringan. Teknologi penyaringan yang dilakukan sangat canggih karena mampu menyaring air dan menhilangkan mikroorganisme sampai air pun layak minum. Saya pun berkesempatan mencobanya dan hasilnya arinya memang jernih dan cukup layak minum. Nah, bayangkan kalau nantinya setiap kawasn atau rumah memiliki teknologi ini tentu mencari air untuk berbagai lebih mudah dibandingkan hanya memanfaatkan air ledeng.
[caption id="attachment_366074" align="aligncenter" width="300" caption="Percayalah air minum dari sungai ini layak minum"]
[caption id="attachment_366078" align="aligncenter" width="300" caption="Air minum yang kuminum dari sungai ini lo"]
[caption id="attachment_366075" align="aligncenter" width="300" caption="Air minumnya disaring dulu lewat ini "]
[caption id="attachment_366077" align="aligncenter" width="300" caption="Dan juga disaring dulu lewat ini"]
0% Kawasan Kumuh di Kota Besar
Teknologi ini yang saya sebut sebagai inovasi yang paling mantap dari Pusat Litbang Permukiman. Saya tadinya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan rumah bongkar pasang ini. Sederhananya begini, Pusat Litbang Permukiman membuat sebuah konsep rumah bongkar pasang yang disebut RISHA (Rumah Instant Sehat Sederhana). Rumah ini merupakan temuan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dalam waktu yang sangat instan. Konsep rumah ini dibuat agar masyarakat di perkotaan bisa memiliki rumah yang layak huni, tidak kumuh, mudah dipasang, sehat, dan tentu saja anti gempa.