Saya mengenal seorang ibu yang tidak pantang menyerah dalam mengurus anaknya. Saya cukup menghormatinya. Tapi, saya mendengar kabar katanya beliau sekarang sakit dan harus berobat jalan.
Ibu yang saya maksud adalah ibunya teman saya. Saya sangat mengenal beliau sejak saya masih memakai putih abu-abu karena saya pernah main ke rumahnya.
Mendengar beliau sedang sakit, tentu membuat saya ingin sedikit menolongnya. Terlebih karena dia punya anak yang juga perlu diurus.
Kisah Seorang Ibu dengan Anak "Keterbelakangan"
Ibu teman saya ini sudah ditinggal suaminya. Ia tinggal dengan dua anaknya. Pertama, sudah dewasa dan teman saya. Anak kedua, usianya saya kurang tahu karena tidak ada pertumbuhan. Bisa dibilang anak keduanya ini keterbelakangan.
Saya tidak bisa menjelaskan dengan bahasa halus. Yang pasti, adik teman saya ini bicaranya tidak jelas. Dia harus selalu bersama ibunya. Dan dia juga harus berobat.
Kakaknya, yakni teman saya aktif jadi sukarelawan. Sementara ibunya bekerja sebagai seorang penjahit.
Saya melihat ketabahan dari sang ibu. Betapa tidak, dia telaten mengurus anaknya yang keterbelakangan ini. Anaknya harus disuapin bahkan ke kamar mandi harus ditemani. Kalaupun ngomong, ibunya yang mengerti. Saya tidak mengerti sama sekali.
Nah dengan kondisi tersebut, saya agak khawatir. Ketika dengar ibu teman saya sakit, saya langsunng berinisiatif. Kata teman dia harus berobat jalan.
Saya pun ingin membantunya. Hal yang bisa saya lakukan adalah menjual barang bekas yang saya miliki. Barang tersebut adalah sebuah headset berkualitas dari LG. Barang ini jarang saya pakai.
Saya pun menjual barang tersebut di OLX. Tentu saya ingin barang ini jadi #BekasJadiBerkah. Dan saya berencana hasil penjualannya saya berikan semua pada ibu teman saya ini.Â
Mengapa saya melakukannya? Ini semua berhubungan dengan Kisah 10 Tahun lalu dan uang 100 ribu. Begini ceritanya.Â