Mohon tunggu...
mulyanto
mulyanto Mohon Tunggu... Administrasi - belajar sepanjang hayat

Saya anak petani dan saya bangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Abad 21 Harus Kian Bermutu

23 Mei 2016   08:24 Diperbarui: 23 Mei 2016   09:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak (murid) era sekarang ini adalah pemilik abad 21 atau abad informasi teknologi (IT). Karena mereka lahir tepat di abad IT ini.

Sehingga orangtua dan juga guru-guru abad ini perlu bekerja keras untuk menampilkan sisi positif dari IT sebesar-besarnya dan meredam sisi negatif dari IT sekuat-kuatnya. Demikian disampaikan Dr. Bahtiar S. Bachri, M.Pd. pada Pelatihan Guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yang diselenggarakan bekerjasama dengan Guruku Hebat, di Auditorium TMB, Ahad, 22 Mei 2016.

Kepala SD Muhamamdiyah 4 Pucang Surabaya Edy Susanto, M.Pd. pada acara yang bertajuk Eksplorasi kompetensi Guru di Abad 21 berpesan senada dengan Dr. Bahtiar, bahwa era IT harus disikapi dengan bijak oleh orangtua dan juga guru. Pria asli Nganjuk ini memperkuat statement-nya di akhir pidato pembukaan acara, bahwa murid yang hebat akan terwujud jika ditangani oleh guru yang hebat pula.

Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Surabaya Dr. Ridwan, M.Pd, pada sambutan acara tersebut juga bersepakat bahwa guru sebagai lokomotif pembangunan karakter manusia di lingkungan sekolah Muhammadiyah harus terus menjaga kualitas di setiap jaman. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya itu berpesan, setiap guru harus menerapkan budaya mutu di sekolah. ”Kalau ada informasi (koreksi) untuk perbaikan jangan balas dendam. Kemudian bekerjasamalah hindari persaingan, karena kerjasama itu hasilnya positif, sedangkan persaingan hasilnya negatif,” tukasnya.

Melanjutkan konten materi Dr. Bahtiar yang dikupas perdana pada acara tersebut. Bahawa perbedaan jaman dulu dengan jaman sekarang terlihat jelas. Kalau pembelejaran dulu dalam pembelajaran guru memberi tahu. Sedangkan di abad 21 murid yang mencari tahu dari berbagai data/sumber dan guru yang mengarahkannya, menuntun,merakitnya menjadi suatu wawasan yang utuh dan mencerahkan.

Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Unesa itu lebih jauh mengatakan, guru jangan buru-buru memberi tahu anak. Tidak apa-apa guru dipersepsikan tidak tahu. Karena abad ini mengharuskan anak harus mencari tahu sendiri. Itu menurutnya dapat meningkatkan critical thinking dan creative thinking. ”Nanti setelah tahu harus dimintai konfirmasi dan gurulah yang harus menemukan pemecahan masalahnnya,” katanya.

Sesi kedua, Dr. Danang Tandyonomanu, M.Si mengupas materi Blended Learning. Dikatakan, konsep ini adalah paduan konsep kontemporer dengan e-learning. Mudahnya, memadukan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran basis online, dengan media sosial yang relevan. Maka jadilah konsep blended learning. Dr. Danang mengatakan banyak keuntungan belajar dengan konsep ini. Meskipun menurut dia, e-learning masih banyak kekurangannya. Seperti, kehilangan sisi humanism dari subjek belajar. ”Maka sebaiknya, mari teknologi canggih ini harus dioptimalkan sisi positifnya, dan redam yang negatif. Karena memang kecanggihan itu lahir dengan dua sisi,” pungkasnya.

Di sesi ketiga, peserta dibekali materi video pembelajaran oleh Juslifar M. Junus. Dosesn tamu ITS itu  banyak mengupas terkait unsur pembuatan video pembelajaran menggunakan smartphone. Secara umum menurut dia, alur pembutan video pembelajaran adalah riset data dan visual, script writing (naskah) filming (pembuatan film atau pengambilan video/gambar) dan editing atau pengemasan, lalu penyajian/upload. Peserta juga diberikan kelas workshop singkat mengenai pengambilan gambar. 

(Tulisan ini hanya untuk berbagi kabar dari sekolah kami, semoga berguna)

Mulyanto

Surabaya, 22 Mei 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun